Jurnalisme Lingkungan bersama Jurnalis Senior
Sesi berikutnya dibawakan oleh Ahmad Arif, wartawan senior dari harian Kompas. Dalam pengantar materinya, Arif menekankan pentingnya jurnalisme lingkungan yang berbasis data. "Sebagai jurnalis, kita harus mampu menggali fakta secara mendalam dan menyajikannya dengan cara yang menarik. Tulisan Anda bisa menjadi senjata untuk mengubah kebijakan atau meningkatkan kesadaran masyarakat," katanya.
Arif membagikan pengalamannya meliput isu-isu lingkungan, termasuk tantangan di lapangan. Ia memberikan tips praktis seperti teknik wawancara yang efektif, pengumpulan data, dan cara menyajikan tulisan agar menarik perhatian pembaca. Selain itu, ia mendorong para peserta untuk menjadikan tulisan mereka sebagai alat edukasi, bukan sekadar laporan.
Pelatihan hari pertama ditutup dengan diskusi interaktif dan peserta diberi tugas membuat rencana liputan yang akan dilakukan esok harinya. Masing-masing peserta diberi kesempatan 2 menit untuk mempresentasikan rencana lupitannya dan mendapatkan feedback darinarasumber. Antusiasme terlihat ketika mereka saling bertukar ide untuk proyek tulisan yang akan mereka hasilkan.
Pada hari kedua, para peserta diajak mengunjungi lokasi rehabilitasi bekantan yang dikelola oleh YPUI di Babulu Laut, Penajam Paser Utara.
Mengintegrasikan Pelatihan dan Observasi ke Dalam Tulisan
Kombinasi pelatihan dan pengalaman lapangan ini diharapkan menghasilkan tulisan yang kuat dan berbobot. Setiap peserta diwajibkan untuk menyusun artikel berdasarkan data yang diperoleh selama pelatihan dan field trip. Artikel ini akan diterbitkan di media masing-masing, menjadi bentuk kontribusi nyata untuk meningkatkan kesadaran tentang konservasi bekantan dan mangrove.
Melalui tulisan para peserta, berharap bisa menginspirasi banyak orang untuk peduli pada bekantan. Pelibatan berbagai media juga merupakan salah satu strategi agar informasi terkait upaya konservasi bekantan dan habitatnya dapat tersebar lebih luas jangkauannya.
Kita akan menunggu hasil liputan para peserta tersebut terbit di berbagai media yang dijadwalkan tanggal 28 Januari 2025, menjelang hari Primata Nasional.