Perilaku ini menunjukkan bahwa orangutan memiliki kemampuan untuk mengenali gejala penyakit dan mencari solusi yang tersedia di lingkungan mereka. Sebagai contoh, penelitian Morrogh-Bernard dan koleganya menunjukkan bahwa orangutan di Kalimantan menggunakan tumbuhan dari jenis Dracaena cantleyi sebagai salep alami untuk mengobati iritasi kulit. Orangutan teramati menggosok campuran berbusa air liur dan daun ke bagian tubuh tertentu. Menariknya, penduduk asli setempat juga menggunakan tapal daun ini untuk menghilangkan nyeri tubuh.
Multimanfaat tumbuhan pakan orangutan
Tidak hanya obat iritasi, ternyata sumber pakan orangutan juga mempunyai potensi manfaat lainnya yaitu sebagai bahan kosmetik dan anti kanker. Hal tersebut terungkap dari hasil kajian bioprospeksi yang dilakukan Fakultas Kehutanan Mulawarman bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Bentang Alam Wehea-Kelay. Â
Menurut Profesor Irawan Wijaya Kusuma, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, tumbuhan pakan orangutan jenis Macaranga conifera mengandung anti-oksidan yang dapat diturunkan sebagai bahan perawatan kulit, selain itu juga jenis tumbuhan tersebut memiliki potensi anti-kanker, dan anti-diabetes. Hal tersebut disampaikan pada acara ekspose hasil kolaborasi pengelolaan SDA Berkelanjutan Skala Bentang Alam di Wehea Kelay.
Sampai saat ini tim peneliti telah membuat tiga purwarupa produk kosmetik yang meliputi anti-penuaan dini (anti aging), anti jerawat (anti acne), dan pencerah wajah (whitening). Ketiganya merupakan produk yang sangat dicari bagi Masyarakat. Produk tersebut diberi nama WEMACA yang merupakan singkatan dari Whea-Kelay Macaranga.
Tidak hanya ketiga produk untuk kecantikan tersebut saja, namun ekstrak Macaranga conifera ternyata juga mengandung zat aktif potensial antikanker dan anti diabetes. Inilah yang akan dikerjakan lebih lanjut oleh tim peneliti. Semua turunan produk tersebut hanya dari satu jenis tumbuhan sumber pakan orangutan, masih ada ratusan jenis tumbuhan yang belum digali manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Pendekatan Bioprospeksi
Studi bioprospeksi tumbuhan pakan orangutan melibatkan identifikasi, ekstraksi, dan pengujian senyawa aktif dari tumbuhan yang dimakan orangutan. Proses ini mencakup pengamatan lapangan yaitu dengan mencatat tumbuhan yang sering dikonsumsi oleh orangutan dan konteks penggunaannya. Pendekatan ini bisa juga dilakukan dengan menggunakan studi Pustaka yang sudah ada. Selanjutnya adalah analisis kimia untuk mengisolasi senyawa aktif dari tumbuhan tersebut dan menguji aktivitasnya di laboratorium. Tahapan uji klinis perlu dilakukan untuk mengembangkan formulasi kosmetik atau obat dari ekstrak tumbuhan dan mengujinya.
Keuntungan Penggunaan Bahan Alami