Rumah pohon dibuat sebagai platform pengamatan yang dirancang untuk menempatkan peralatan seperti teropong, kamera, dan tripod. Di rumah pohon tersebut memungkinkan pengamat bisa melakukan monitoring hariannya.
Rumah pohon dibuat sederhana dengan bahan kayu yang kuat dengan tali pengikat yang membuatnya kokoh untuk menunjang dua orang pengamat. Tangga kayu dan tali pengaman disediakan untuk memastikan keselamatan selama penggunaan rumah pohon.
Posisi rumah pohon yang strategis memungkinkan pengamat mendapatkan pandangan yang jelas ke arah sarang elang jawa tanpa mengganggu aktivitas burung tersebut.
Waktu pengamatan biasanya dimulai pagi hari (06.00-09.00) ketika burung ini aktif berburu, serta sore hari (15.00-17.00) saat mereka kembali ke sarang.
Aktivitas ini memberikan peluang untuk mengamati pola berburu dan interaksi dengan pasangannya. Selain melakukan pengamatan, staf taman nasional juga telah memasang kamera trap dan CCTV portable bertenaga solarcell di rumah pohon.
Beberapa peralatan yang disarankan adalah teropong dengan pembesaran minimal 8x untuk melihat detail dari kejauhan, kamera DSLR atau mirrorless dengan lensa telefoto untuk dokumentasi visual.
Selain itu diperlukan perlengkapan standar di lapangan seperti baju lapangan, jas hujan, parang, topi dan peralatan standar lainnya.
Selama pengamatan harus memperhatikan beberapa ketentuan, diantaranya hindari suara keras yang dapat mengganggu Elang Jawa, tidak menggunakan lampu kilat saat memotret, dan tetap menjaga jarak aman dari sarang untuk mengurangi stres pada burung.