Perjalanan selanjutnya adalah menuju titik lokasi pohon sarang elang jawa. Kali ini kami harus menuruni alur aliran lahar yang cukup curam menuju dasar, selanjutnya menyusuri aliran lahar yang berpasir ke arah puncak.
Tak lama kami pun harus mendaki tebing untuk mencapai batas dengan hutan alam. Perjalanan selanjutnya menyusuri hutan, meskipun tidak terlalu berat namun track tetap menanjak menuju puncak.
Beberapa kali kami pun perlu istirahat untuk sekedar menghela nafas dan sejenak menyiapkan energi kembali.
Hingga akhirnya kami sampai di dekat pohon bendo (Artocarpus sp) yang merupakan pohon sarang dari elang jawa.
Pohon dengan diameter sekitar 90 cm tinggi menjulang dengan percabangan yang besar di ketinggian sekitar 18 m. Suara elang jawa masih terdengar dengan nyaring di angkasa.
Elang Jawa merupakan spesies yang sangat bergantung pada hutan primer dengan pohon-pohon besar untuk bersarang. Mereka berburu berbagai jenis mangsa, termasuk burung, reptil, dan mamalia kecil.
Habitat di Resort Ranu Darungan menawarkan kondisi ideal dengan tutupan hutan yang masih terjaga, serta ketersediaan sumber makanan yang melimpah.
Dengan jarak sekitar 10 meter dari pohon sarang yang memiliki tinggi hampir sama dengan pohon sarang elang jawa, di situlah rumah pohon dibuat sebagai lokasi untuk melakukan pengamatan elang jawa.
Pengamatan perilaku, interaksi sosial, dan aktivitas sarang Elang Jawa di area ini memberikan wawasan penting tentang ekologi spesies ini. Selain itu pengamatan juga sebagai Upaya untuk monitoring perkembangan dan reproduksinya.