Pembangunan Taman Anggrek di Resort Darungan tidak hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Taman Anggrek menjadi destinasi tambahan di TNBTS, menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
Taman anggrek membuka peluang kerja baru, seperti pemandu wisata, dan petugas pemelihara taman. Selain itu ada potensi pemberdayaan dan pelibatan komunitas masyarakat melalui penangkaran berbagai jenis anggrek.
Tantangan dan Strategi Pengelolaan
Meski memiliki banyak potensi, pembangunan dan pengelolaan Taman Anggrek di Resort Darungan menghadapi beberapa tantangan. Perubahan Iklim dengan ditandai oleh suhu yang semakin tidak stabil dapat memengaruhi pertumbuhan anggrek. Solusinya adalah menggunakan rumah kaca dan teknologi mikroklimat untuk menjaga kondisi optimal.
Ancaman perburuan liar masih terjadi dan mengancam kelestarian anggrek di alam. Untuk mengatasi ini, diperlukan pengawasan ketat dan program edukasi untuk masyarakat lokal tentang pentingnya melestarikan anggrek.
Selain iti keterbatasan sumber daya dan pendanaan menjadi kendala yang umum dihadapi. Untuk itu melibatkan mitra swasta dan organisasi konservasi menjadi salah satu Solusi melalui perlindungan maupun penaangkaran berbagai jenis anggrek yang ada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Perlu Kerjasama dan Kolaborasi
Taman Anggrek di Resort Darungan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, adalah proyek yang menggabungkan konservasi, edukasi, dan rekreasi dalam satu tempat. Dengan keberagaman spesies anggrek yang dilindungi dan dipamerkan, taman ini tidak hanya memperkaya keanekaragaman hayati lokal tetapi juga menjadi destinasi ekowisata unggulan.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan taman ini. Dengan pengelolaan yang tepat, Taman Anggrek dapat menjadi contoh sukses bagaimana konservasi alam dapat berjalan seiring dengan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.