Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Satu Dasawarsa Pengelolaan Habitat Orangutan di Wehea-Kelay

11 Desember 2024   04:46 Diperbarui: 11 Desember 2024   05:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian tari Suku Dayak Wehea dalam rangkaian pembukaan ekspose Pengelolaan Lanskape Wehea-Kelay (Photo: Tri Atmoko) 

Hasil bioprospeksi adalah sebagai dukungan pengelolaan hutan lindung. Melalui nilai yang tinggi hutan lindung dari segi ekonomi produknya akan mermanfaat sebagai insentif untuk konservasi dan masyarakat.

Saat ini sebanyak 120 jenis tumbuhan pakan orangutan telah dianalisis senyawa kimianya dan selanjutnya telah discreening 56 jenis sebagai fokus pengembangan. Satu jenis yang potensial adalah Macarangan conifera yang secara scientific bukti evikasi, dari etnofarmakologi telah diketahui sebagai bahan skinscreen.

Model Pengelolaan Landskape

Wiratno, Anggota Dewan Pengawas YKAN, menyatakan bahwa Wehea Kelay adalah model sebagai pengelolaan landscape. Sebagai sebuah lokasi sekolah lapangan untuk belajar paket lengkap, mulai dari keanekaragaman hayati, bioprospeksi, model RIIL, forest production, dan sosial budaya masyarakat terlibat dalam pengelolaan.

Leadership dalam pengelolaan adalah Policy intervention dengan pelibatan berbagai stakeholder dan non konfrontasi. Wiratno yang juga adalah mantan Dirjen KSDAE, Kementerian LHK juga menambahkan bahwa dalam usaha bisnis harus beretika, dimana peran local wisdom perlu ada apresiasi dengan baik.

Pengelolaan Wehea-Kelay sudah mengerucut ke values, inovasi (kebaruan, kemanfaatan, kemudahan direplikasi), berlaku ke lanskape, jenis dan genetik. Hibrid antara local knowledge dan scientific modern. Manusia adalah sebagai pembawa risalah, khalifah dan rahmatan lil alamin, ungkap Wiratno.

Menurut Niel Makinudin, Senior Manager YKAN Kalimantan Timur, terdapat tiga hal mendasar dalam pengelolaan Lanskape Wehea-Kelay, yaitu:

1. Komitmen berkolaborasi dari parapihak dalam deklarasi forum pengelolaan bentang alam Wehea-Kelay.

2. Menggunakan pemikiran dan dasar ilmiah yang digunakan sebagai alasan kuat dan obyektif bagi para stakeholder untuk Bersama mengelola Wehea-Kelay.

3. Bentang alam yang multifungsi landscape sehingga diperlukan pengelolaan secara berjamaah. Bisa memberikan inspirasi bagi pihak lain untuk diduplikasi.

Pengelolaan Landskape sebagai Keniscayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun