3. Penyedia Habitat dan Sumber Pangan
Pohon adalah rumah bagi berbagai spesies darat di dunia, termasuk burung, mamalia, serangga, dan tumbuhan epifit. Di ekosistem tropis, seperti hutan hujan, satu pohon saja bisa menjadi habitat bagi ratusan spesies.
Selain itu, pohon menyediakan sumber pangan berupa buah-buahan, biji-bijian, dan daun. Contohnya, pohon kelapa menyediakan buah kelapa yang menjadi sumber pangan penting bagi manusia. Pohon mangga, durian, dan rambutan adalah bagian integral dari keanekaragaman hayati tropis sebagai sumber pangan dan vitamin.
Pohon dan Peran Ekologis Global
Seiring dengan terjadinya pemanasan global, pohon adalah penyerap karbon di tengah krisis iklim. Pohon adalah karbon sink alami, menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya dalam biomassa dan tanah. Hutan tropis, seperti di Kalimantan dan Papua, memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang besar bagi dunia.
Namun, deforestasi mengurangi kapasitas ini, sementara pembakaran hutan melepaskan karbon yang tersimpan kembali ke atmosfer, mempercepat laju perubahan iklim. Upaya reforestasi dan penghijauan kembali menjadi solusi penting untuk memitigasi dampak tersebut.
Pohon memiliki akar tunjang yang Panjang dan menancap kuat ke dalam tanah. Ini menjadi pasak yang kuat bagi kestabilan tanah. Akar pohon memperkuat struktur tanah, mencegah erosi oleh air hujan. Di kawasan pegunungan, pohon menjadi pelindung alami terhadap longsor. Selain itu, hutan mangrove dan bakau di daerah pesisir melindungi daratan dari badai, tsunami, dan abrasi laut.
Di Indonesia, hilangnya mangrove akibat alih fungsi lahan telah menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap banjir rob dan kerusakan ekosistem pesisir. Oleh karena itu, rehabilitasi mangrove menjadi salah satu upaya mitigasi dan pencegahan bencana wilayah pesisir.
Hutan yang sehat adalah gudang keanekaragaman hayati. Pohon membentuk mikrohabitat unik yang mendukung kehidupan berbagai organisme, mulai dari fungi mikroskopis hingga primata besar seperti orangutan dan bekantan.
Sayangnya, hilangnya sekumpulan pohon di hutan akibat pembalakan liar menyebabkan banyak spesies kehilangan tempat tinggal. Konservasi hutan primer dan penghijauan kembali hutan sekunder menjadi langkah strategis untuk melindungi keanekaragaman hayati ini.