Generasi muda Dayak yang tumbuh dalam era modern sering kali kurang memahami pentingnya rumah panjang sebagai simbol budaya dan filosofi kehidupan. Banyak generasi muda yang merasa bahwa rumah panjang adalah sesuatu yang "kuno" dan tidak relevan dengan gaya hidup modern.
Kurangnya program pendidikan atau kampanye pelestarian budaya menyebabkan nilai-nilai yang terkandung dalam rumah panjang tidak tersampaikan secara maksimal kepada generasi muda.
6. Kurangnya Dukungan Hukum dan Kebijakan
Meskipun rumah panjang diakui sebagai warisan budaya, implementasi kebijakan yang mendukung pelestariannya masih terbatas. Tidak semua rumah panjang terdaftar sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh hukum, sehingga tidak mendapatkan perhatian atau anggaran khusus untuk pelestarian. Pemerintah daerah dan pusat belum sepenuhnya mengintegrasikan pelestarian rumah panjang ke dalam program pembangunan budaya.
7. Ancaman Komersialisasi
Komersialisasi rumah panjang untuk tujuan pariwisata juga menimbulkan tantangan tersendiri. Dalam beberapa kasus, rumah panjang yang dibuka untuk wisatawan kehilangan fungsinya sebagai ruang komunal dan lebih difokuskan pada hiburan atau estetika. Dampak negatifnya kegiatan tersebut adalah degradasi nilai budaya.
Selain itu, sering kali keuntungan dari pariwisata tidak selalu kembali kepada komunitas lokal, melainkan ke pihak ketiga yang mengelola pariwisata tersebut.
8. Kerentanan Terhadap Bencana Alam
Karena lokasinya yang sering berada di tepi sungai, rumah panjang rentan terhadap banjir. Selain itu, struktur kayu yang sudah tua sering kali tidak tahan terhadap angin kencang maupun panas dan hujan.
Upaya Pelestarian Rumah Panjang