Mohon tunggu...
Tri Atmoko
Tri Atmoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Satwa Liar

Pengalaman menelusuri hutan, berbagai pengetahuan alam dan satwa liar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rasa dari Rimba: Eksplorasi Keunikan Buah Asli Hutan Kalimantan

17 November 2024   05:34 Diperbarui: 17 November 2024   07:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa spesies manggis liar, seperti Garcinia bancana dan Garcinia parvifolia, tumbuh di hutan Kalimantan. Buah-buahan ini memiliki rasa asam-manis yang khas dan sering digunakan oleh masyarakat lokal sebagai bahan makanan atau obat tradisional. 

Manggis hutan (Photo: Tri Atmoko)
Manggis hutan (Photo: Tri Atmoko)

3. Rambutan Hutan (Nephelium spp.)

Rambutan hutan seperti Nephelium ramboutan-ake dan Nephelium lappaceum var. pallens menghasilkan buah kecil dengan rasa manis dan asam. Pohonnya sering ditemukan di tepi sungai atau hutan sekunder. 

4. Cempedak Hutan (Artocarpus integer)

Cempedak hutan adalah kerabat nangka yang menghasilkan buah dengan aroma kuat dan daging buah lembut yang kaya nutrisi. Buahnya lebin kecil daripada buah nangka bulat memanjang. Pohonnya sering digunakan sebagai peneduh di tepi hutan atau pekarangan rumah penduduk lokal. 

5. Buah Baccaurea spp.

Buah Tinggang (Baccaurea angulata) buah ini dikenal dengan warna merah cerahnya dan rasa asam yang menyegarkan. Biasanya dimakan segar atau dijadikan bahan minuman tradisional.  Buah Tampoi (Baccaurea macrocarpa) adlah buah berwarna kuning hingga oranye, dengan rasa manis-asam yang menyegarkan. Sering ditemukan di pasar lokal Kalimantan.

6. Langsat dan Duku Hutan (Lansium spp.) 

Spesies liar dari langsat dan duku, seperti Lansium domesticum var. pubescens, menghasilkan buah dengan rasa manis yang menjadi favorit masyarakat lokal. 

Peran Ekologis  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun