Di perairan Amazon yang dalam dan berliku, terdapat raksasa air tawar yang menarik perhatian ilmuwan perikanan dan ekologi perairan di seluruh dunia. Ikan Arapaima gigas, atau sering dikenal sebagai "pirarucu" atau "paiche," adalah salah satu spesies ikan terbesar yang menghuni air tawar. Dengan panjang mencapai lebih dari tiga meter dan berat hingga 200 kg, Arapaima bukan hanya fenomena dalam hal ukurannya, tetapi juga merupakan predator yang memiliki adaptasi luar biasa yang memungkinkan mereka bertahan hidup dan mendominasi ekosistem Amazon.
Hasil penelitian Bernd Pelster Bersama koleganya yang terbit tahun 2020 di Journal of Comparative Physiology telah menunjukkan keunikan system pernafasan Arapaima. Arapaima adalah ikan predator yang memiliki kemampuan unik untuk bernapas udara, yang memberi mereka keunggulan dalam lingkungan yang kekurangan oksigen, serta menjadikan mereka spesies kunci dalam rantai makanan Amazon.
Klasifikasi dan Habitat Arapaima Gigas
Arapaima gigas termasuk dalam famili Arapaimidae, yang tersebar luas di sebagian besar lembah Sungai Amazon di Peru dan Brasil, dan telah diperkenalkan sebagai spesies akuakultur ke sungai-sungai lain di Amerika Selatan tropis (Du et al., 2019).
Berbeda dengan banyak ikan predator lainnya, Arapaima mengandalkan sistem pernapasan khusus yang memungkinkannya mengambil oksigen dari udara. Ikan ini memiliki struktur labirin khusus di insangnya yang memungkinkan mereka bernapas secara efektif di daerah dengan kadar oksigen yang rendah.
Habitat alaminya meliputi perairan dangkal dan berlumpur di sepanjang sungai, danau, serta rawa yang tergenang secara musiman. Saat musim hujan tiba, banjir besar akan meluaskan habitat mereka dan membuka kesempatan bagi Arapaima untuk menjelajah lebih jauh, mencari mangsa, dan bereproduksi di tempat-tempat yang lebih aman dari predator lain. Namun, di balik kekuatan dan dominasi mereka dalam ekosistem, Arapaima rentan terhadap ancaman lingkungan dan eksploitasi manusia.
Fisiologi dan Adaptasi Arapaima
Salah satu adaptasi yang paling mencolok dari Arapaima adalah kemampuan pernapasannya. Ikan ini adalah salah satu dari sedikit spesies ikan yang memiliki adaptasi pernapasan yang memungkinkan mereka untuk menghirup udara langsung dari permukaan.
Arapaima memiliki struktur mirip paru-paru yang disebut "labirin" yang mampu mengambil oksigen dari udara. Adaptasi ini sangat penting mengingat kondisi perairan Amazon yang seringkali memiliki kadar oksigen rendah, terutama saat suhu meningkat dan air mengering (Pelster et al., 2020).
Selain kemampuan pernapasan unik, tubuh Arapaima yang besar dan bersisik tebal juga berfungsi sebagai perlindungan.
Sisik Arapaima yang seperti baju zirah membuatnya sulit bagi predator lain untuk melukai mereka. Ketahanan kulit ini menarik perhatian para ilmuwan karena dianggap sebagai contoh evolusi perlindungan alami yang mungkin bisa diterapkan pada teknologi manusia, misalnya dalam bidang militer atau industri.
Arapaima sebagai Predator Puncak
Sebagai predator puncak di ekosistem Amazon, Arapaima memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan populasi mangsa dan spesies yang hidup di bawahnya dalam rantai makanan. Mereka biasanya memakan ikan-ikan kecil, krustasea, serangga air, dan bahkan burung kecil yang tak sengaja jatuh ke dalam air.
Dengan gigi tajam dan rahang kuat, mereka mampu menangkap mangsa dengan efisien dan cepat. Selain itu, ukuran tubuh yang besar membuat mereka tidak mudah menjadi mangsa bagi predator lainnya.
Kemampuan berburu mereka bukan hanya berdasarkan kekuatan fisik, tetapi juga pada kemampuan penginderaan yang baik. Arapaima diketahui memiliki kemampuan sensorik yang tajam, yang memungkinkannya merasakan getaran di air dan mendeteksi pergerakan mangsa, terutama di lingkungan yang keruh.
Konservasi dan Ancaman terhadap Arapaima
Dalam beberapa dekade terakhir, populasi Arapaima menghadapi ancaman yang semakin meningkat. Overfishing atau penangkapan berlebihan menjadi salah satu ancaman terbesar, terutama karena daging Arapaima yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar internasional.
Permintaan terhadap dagingnya, yang lembut dan rendah tulang, membuat spesies ini sering kali ditangkap melebihi kapasitas reproduksinya. Selain itu, praktik perikanan yang tidak berkelanjutan dan ilegal telah mengakibatkan penurunan populasi Arapaima di banyak daerah di Amazon.
Sebagai respons terhadap ancaman tersebut dalam CITES jenis tersebut masuk dalam Appendix II, beberapa negara di Amazon telah menerapkan kebijakan konservasi dan peraturan ketat mengenai penangkapan dan perdagangan Arapaima (https://checklist.cites.org/).
Di Brasil, misalnya, telah diterapkan kuota penangkapan yang sangat ketat serta larangan penangkapan pada musim pemijahan untuk memberikan kesempatan bagi spesies ini untuk berkembang biak. Namun, pelaksanaan kebijakan ini sering kali menghadapi tantangan dari segi pengawasan dan penegakan hukum, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.
Sayangnya status konservasi menurut Red List IUCN, jenis Arapaima assessment status konservasinya belum ditentukan karena masih kurang data sehingga termasuk (Data Deficient).
Riset dan Potensi Arapaima dalam Bioteknologi
Kemampuan adaptasi dan kekuatan fisik Arapaima telah menarik perhatian ilmuwan untuk melakukan penelitian mendalam, terutama dalam bidang bioteknologi dan biomimetika. Sebagai contoh, ketebalan sisik Arapaima yang seperti baja namun tetap fleksibel telah menginspirasi pembuatan material komposit yang lebih kuat dan tahan terhadap tekanan.
Hal tersebut seperti pada hasil penelitian Torres Bersama koleganya yang terbit di Jurnal Internasional Materials Science and Engineering volume 28 tahun 2008. Penelitian menunjukkan bahwa struktur nano dari sisik Arapaima dapat diaplikasikan dalam desain bahan pelindung yang ringan namun kuat untuk digunakan dalam berbagai industri..
Lebih lanjut, struktur pernapasan Arapaima yang unik juga menjadi objek penelitian dalam bidang biologi evolusi dan respirasi adaptif. Sistem pernapasan yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dari udara langsung bisa menjadi model bagi teknologi pemurnian oksigen atau perangkat pernapasan pada lingkungan yang rendah oksigen.
Sumber video: Channel Youtube thejungle3956
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H