Mohon tunggu...
Tria Nur fadillah
Tria Nur fadillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PGSD Universitas Muhammadiyah Kuningan

Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Kuningan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan nilai Pancasila di kalangan gen - Z

22 Januari 2025   17:37 Diperbarui: 22 Januari 2025   17:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pinterest 

Generasi Z, yang lahir dalam era teknologi dan globalisasi, menghadapi tantangan besar dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Keterbukaan informasi yang luas, arus budaya asing, serta dinamika sosial-politik seringkali memengaruhi pola pikir mereka. Akibatnya, pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan sosial sering tergerus oleh individualisme, polarisasi opini, dan pragmatisme.  

Pendidikan formal sering kali hanya menekankan hafalan sila-sila Pancasila tanpa memberikan ruang bagi siswa untuk memahami relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, media sosial—sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi ini.  

1. Materi pendidikan Pancasila di sekolah sering kali dianggap membosankan dan tidak relevan dengan kehidupan nyata.  

2. Minimnya Contoh Nyata: Banyak pemimpin dan tokoh masyarakat yang justru tidak menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, sehingga memengaruhi persepsi generasi muda.  

3. Ketergantungan pada Pendidikan Formal: Penanaman nilai Pancasila lebih banyak bergantung pada pendidikan formal tanpa memanfaatkan lingkungan keluarga dan komunitas.  

4. Pengaruh Media Sosial: Tidak ada strategi yang terkoordinasi untuk melawan narasi negatif di media sosial yang dapat merusak pemahaman nilai-nilai Pancasila.  

Solusi untuk Menanamkan Nilai Pancasila pada Generasi Z:

1. Pendidikan Pancasila harus dikemas dalam bentuk kegiatan yang relevan, seperti diskusi tentang isu-isu sosial, simulasi pengambilan keputusan.

2. Peningkatan Peran Teladan: Para pemimpin, guru, dan tokoh masyarakat harus menjadi role model nyata yang mengamalkan Pancasila, sehingga nilai-nilai ini dapat diteladani oleh generasi muda.  

3. Pendekatan Kolaboratif: Libatkan keluarga, komunitas, dan organisasi masyarakat dalam pendidikan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, melalui kegiatan gotong royong

4. Penggunaan Teknologi Interaktif: Aplikasi atau platform edukasi berbasis game dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.  

5. Peningkatan Literasi Digital: Ajarkan generasi Z untuk mengenali narasi yang bertentangan dengan Pancasila dan melatih mereka menjadi pengguna media sosial yang bertanggung jawab.  

Dengan pendekatan yang relevan dan kolaboratif, nilai-nilai Pancasila tidak hanya dapat dipahami, tetapi juga dihayati dan diamalkan oleh Generasi Z dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun