"Untuk apa?"
"Saya berikan kepada fakir miskin dan penduduk yang menderita."
"Hemm, sungguh mulia hatimu. Sayang, caramu mendapatkannya yang keliru."
"Orang tua, apa maksudmu?"
"Boleh aku bertanya anak muda?"
"Silahkan," jawab Raden Said.
"Jika kau mencuci pakaianmu yang kotor dengan air kencing, apakah tindakanmu itu benar?"
"Sungguh perbuatan bodoh," sahut Raden Said.
"Hanya manambah kotor dan bau pakaian itu saja." Lelaki itu tersenyum, "Demikian pula amal yang kau lakukan. Kau bersedekah dengan barang yang di dapat secara haram, merampok atau mencuri, itu sama halnya mencuci pakaian dengan air kencing."
Raden Said tercekat. Lelaki itu melanjutkan ucapannya,
"Allah itu adalah zat yang baik, hanya menerima amal dari barang yang baik atau halal."