Bertemu sang Guru LinuwihÂ
Pada suatu hari, ada seorang berjubah putih lewat di hutan Jatiwangi. Dari jauh Brandal Lokajaya sudah mengincarnya. Orang itu membawa sebatang tongkat yang gagangnya berkilauan.
"Pasti gagang tongkat itu terbuat dari emas," pikir Brandal Lokajaya.
Ia terus mengawasi orang tua berjubah putih itu. Setelah dekat dia hadang langkahnya sembari berkata,
"Orang tua, apa kau pakai tongkat? Tampaknya kau tidak buta, sepasang matamu masih awas dan kau juga masih kelihatan tegar, kuat berjalan tanpa tongkat!"
Lelaki berjubah putih itu tersenyum, wajahnya ramah, dengan suara lembut dia berkata,
"Anak muda... Perjalanan hidup manusia itu tidak menentu, kadang berada di tempat terang, kadang berada di tempat gelap. Dengan tongkat ini aku tidak akan tersesat bila berjalan dalam kegelapan."
"Tapi saat ini hari masih siang. Tanpa tongkat saya kira kau tidak akan tersesat berjalan di hutan ini," sahut Lokajaya.
Kembali lelaki berjubah putih itu tersenyum arif.
"Anak muda tongkat adalah pegangan, orang hidup haruslah mempunyai pegangan supaya tidak tersesat dalam menempuh perjalanan hidupnya."
Agaknya jawaban yang mengandung filosofi itu tak menggugah hati Raden Said.