Menanam Tumbuhan, Memupuk Kemampuan
Program Kampus Mengajar yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikbud ini adalah program yang bersifat multidisipliner. Artinya, program terbuka tak hanya untuk mahasiswa/i dengan latar belakang pendidikan, tetapi juga dapat diikuti mahasiswa dari berbagai jurusan yang memiliki kemampuan dan pendalaman pengetahuan yang berbeda.Â
Terbukti dari program Kampus Mengajar di SDN Ibu Dewi 7 ini, 5 mahasiswa yang tergabung terdiri dari 3 mahasiswa pendidikan, dengan mahasiswa lain yang berada di jurusan Agroteknologi dan Teknik Informatika.
Dengan begitu, program pembelajaran, baik bagi guru maupun siswa yang dicanangkan bersifat terintegrasi. Contohnya, dalam sosialisasi penggunaan Quizizz, mahasiswa Teknik Informatika dapat memberi penyuluhan dan tutorial yang bersifat teknis, sementara mahasiswa Pendidikan bertugas memberi arahan dengan cara yang lebih mudah dipahami.Â
Hal ini merupakan bentuk sosialisasi dua langkah, sehingga pengetahuan yang diakuisisi guru nantinya dapat diterapkan juga dalam pembelajaran dan bersifat berkelanjutan. Menjadikan proses pembelajaran yang menyenangkan melalui Quizizz ini juga berperan dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa dan memudahkan guru karena rekapitulasi nilai kuis masing-masing siswa sudah tersedia.
Hal ini sejalan dengan hasil studi Haddar dan Juliano (2021) yang juga mendapat dampak positif setelah menerapkan Quizizz sebagai media pembelajaran di tingkat sekolah dasar.
Selain dari inovasi dalam media pembelajaran, para mahasiswa Kampus Mengajar juga melakukan inovasi lain. Mahasiswa Agroteknologi, contohnya, memiliki cara pandang yang berbeda.Â
Dengan bekal ilmu dan pengalamannya selama melakukan praktikum di perkuliahan, ia ingin menjadikan SDN Ibu Dewi 7 yang mulanya gersang menjadi tempat belajar yang nyaman dan asri.Â
Hal ini relevan dengan teori ekologi Bronfenbrenner, sekolah merupakan lingkungan kedua setelah rumah yang memberi pengaruh paling banyak kepada diri seorang anak. Sekolah sebagai mikrosistem berfungsi menyediakan lingkungan fisik berkualitas yang menjadi sarana untuk anak belajar, sehingga mampu memahami materi pembelajaran secara optimal.
Untuk itu, mereka memutuskan untuk melakukan penghijauan di lingkungan sekolah. Mereka memilih untuk melakukan urban farming dengan cara menanam caisim yang kaya antioksidan dengan sistem hidroponik.Â
Seperti generasi muda yang sedang meniti fase perkembangannya di ruang-ruang kelas, tanaman-tanaman caisim yang baru ditanam tersebut kelak akan menjadi sumber lingkungan belajar yang nyaman.