Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Free Writing dan Mengikat Makna ala Hernowo - Tips Sakti Meningkatkan Kemampuan Menulis

28 Oktober 2024   16:30 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:33 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kutipan motivasi untuk terus menulis dalam buku Free Writing | Dok. Pribadi

Buat saya, nama Hernowo adalah jaminan tentang dunia tulis menulis. Tulis menulis tanpa banyak teori yang memberatkan. Hanya menulis. Itu saja.

Maka saat saya menemukan karya terakhir beliau (sebelum meninggal tahun 2018) berjudul Free Writing, ini seperti mengingatkan kembali pertemuan saya dengan karya beliau yang pertama kali saya jumpai: Mengikat Makna.

Sekilas saya baca daftar isi. Kemudian saya scanning isinya dan baca beberapa halaman yang menarik perhatian. Isinya benar-benar Hernowo sekali. Sebuah karya yang masih lugas dan bernas seperti karya yang lima belas lalu saya dapati.

Dalam bukunya kali ini tampak semakin matang gagasan (dan ajakan) yang ingin beliau sampaikan kepada para sidang pembaca, yakni menulislah! Menulislah apapun yang dapat kita tulis.

Agar jadi sebuah karya utuh, Hernowo mengemas buku ini menjadi empat tema besar:

1) Landasan hasil riset dan pendapat para ahli mengapa free writing itu merupakan jurus sakti mandraguna. 

2) Bekal melakukan free writing yakni pemahaman atas gagasan lama beliau tentang mengikat makna. 

3) Latihan/praktik bagaimana melakukan free writing agar kemampuan menulis kita terus meningkat setiap hari. 

4) Tips tambahan bagaimana kita menggali ide, mengalirkan keluar ide, dan merangkainya menjadi sebuah naskah tulisan yang lebih matang.

Mari kita basa lebih jauh tema-tema pentingnya!

1) Landasan hasil riset

Hernowo mengungkapkan bahwa tahap awal melakukan free writing adalah membuang semua sampah dan hal-hal yang tidak diperlukan dari kepala agar mental block yang menghalangi kita menulis dapat hilang bersih dari kepala. Ini merupakan tahap awal agar benak kita mulai dapat membedakan mana yang sampai dan mana ide yang berlian.

Seringkali kita kesulitan memulai proses menulis karena dihantui oleh 'sampah-sampah' pikiran yang bergelayut di kepala yang kemudian menyabotasi kemauan kita untuk menulis.

Tahap awal ini memaksa kita menuliskan saja (apapun!) yang ada di kepala sembari melatih otot motorik tangan, jari, dan mata kita agar benar-benar melakukan kegiatan 'menulis'. Poin penting dalam tahap ini bukanlah kualitas tulisan yang dihasilkan, melainkan melatih diri untuk benar-benar menulis dan membongkar timbunan sampah di kepala yang tampaknya mengganggu proses berpikir kita.

Jadi, dalam tahap ini dimaklumi jika tulisan yang muncul hanyalah (mungkin)

"hhhhaaaahhhahahah... bingung mau nulis apaaaaa kepala kok rasanya mau pecah. Banyak ide tapi pas mau dituliskan malah buntu.... Eggghhhh... mau sampai kapan seperti ini?? Kayaknya mulai besok aku harus set jadwal menulis dan mulai menuliskan apapun yang ada di kepala selama 10 menit!"

2. Mengikat makna

Ini adalah 'ramuan' Pak Hernowo yang sudah saya ketahui 15 tahun lalu tapi waktu itu tampaknya saya belum benar-benar menangkap teknisnya seperti ini. Baru saat saya membaca bukunya yang sekarang ini (Free Writing) beliau menjelaskan dengan lebih to the point. Ia menjelaskan bahwa proses mengikat makna adalah

  • Membaca seperlunya. Hernowo mengistilahkan ini dengan ngemil konten. Ngemil konten bisa dari artikel, buku, sliweran sosial media, atau apapun yang masuk ke dalam pikiran kita. Dari aktivitas ngemil informasi ini biasanya pikiran kita akan secara otomatis tertrigger untuk memaknai, menghubungkan, dan menganalisis menggunakan pengetahuan yang sudah kita miliki sebelumnya.
  • Membaca lantang. Entah mengapa Hernowo menambahkan langkah ini dalam serial teknik mengikat maknanya. Penjelasan beliau sih berkaitan dengan kemungkinan kesadaran dan pemahaman yang lebih baik saat mulut kita mengucapkan secara lantang dibarengi kedua telinga yang aktif mendengar. Beliau mengungkapkan seringkali kita menjumpai hal-hal yang tidak kita dapatkan saat membaca mode silent. Tidak salahnya kita mencoba saran ini. Namun pastikan keadaan sekitar memungkinkan!
  • Menemukan sesuatu yang berharga dari apa yang sudah kita konsumsi. Bacaan yang sama bisa jadi terkandung hal-hal berharga yang berbeda jika dibaca oleh orang yang berbeda. Maka di sinilah keotentikan kita muncul. Apa yang menarik dan kita rasakan berharga dapat menjadi pemicu gagasan lain yang sudah ada di benak kita. Dari sinilah kegiatan menulis itu dapat dimulai!
  • Tuliskan! Tuliskan hal berharga yang sudah kita dapatkan. Hernowo memberikan template yang dapat memudahkan kita menuliskan hasil 'mengikat makna', yakni
    1) Apa perasaan yang muncul saat kita mengkonsumsi konten tersebut?
    2) Bagaimana pemahaman kita atas konten tersebut? Kita dapat menuliskan kembali gagasan berharga tersebut menggunakan bahasa kita untuk melatih diri menuliskan apa yang sudah masuk ke kepala kita.
    3) Kita juga dapat menambahkan ke dalam proses free writing kita gagasan kita sendiri yang muncul saat kita mengkonsumsi infomasi menarik tai. Gagasan ini bisa berupa ungkapan persetujuan, argument pelengkap, atau bahkan telaah kritis yang dapat mempertajam informasi menarik yang telah kita konsumsi tadi.

3. Latihan Free Writing dan mengikat makna

Dalam bukunya, Pak Hernowo menawarkan Latihan praktis yang bisa kita terapkan untuk meningkatkan skill menulis kita menggunakan latihan free writing. Teknisnya seperti ini:

Pekan pertama: Sediakan setiap hari 10 menit untuk melakukan free writing. Free writing dalam pekan awal ini digunakan untuk membiasakan diri membentuk habit kecil dan melatih otot motorik yang digunakan untuk menulis. Jadi selama pekan pertama ini tulislah apapun yang ada di kepala tanpa pernah memperhatikan hal-hal yang memberatkan diri kita. Karena hasil dari tulisan di pekan pertama ini hanya kita konsumsi untuk diri sendiri. Tulisan yang paling hancur pun tetaplah tulisan yang telah kita berhasil produksi daripada tidak menulis sama sekali!

Pekan kedua: Perkuat free writing di pekan pertama yang telah konsisten kita jalani dengan proses mengikat makna yang telah dijelaskan sebelumnya. Jadi prosesnya seperti ini: Bacalah artikel atau buku secara sekilas sampai kita menemukan sesuatu yang berharga. Kemudian segera tuliskan menggunakan formula penulisan yang juga sudah dijelaskan sebelumnya 1. Bagaimana perasaan saat membaca 2. Ceritakan kembali apa yang kita ketahui tentang yang telah kita baca 3. Gagasan apa yang muncul setelah membaca informasi tersebut

Pekan ketiga: Lakukan selang seling seperti apa yang dilakukan di pekan pertama, dan pekan kedua. Jelasnya seperti ini:
Hari ke-1 pekan III lakukan free writing bebas mengeluarkan apapun yang ada di kepala;
hari ke-2 pekan III lakukan free writing dalam rangka mengikat makna;
hari ke-3 pekan III lakukan free writing bebas untuk mengeluarkan apapun yang ada di kepala;
hari ke 4 pekan III lakukan free writing dalam rangka mengikat makna, dst. Hingga berakhir pekan III

Pekan keempat: Latih dan manfaatkan otot yang sudah terbiasa melakukan Latihan di pekan I-III untuk melakukan free writing dengan tujuan tertentu. Misal, kita tentukan terlebih dahulu ingin menulis tema apa. Kemudian kita cari bahan bacaan yang sesuai dengan tema tersebut. Baca seperlunya sampai kita menemukan sesuatu yang berharga. Kemudian tuliskan sesuai dengan formula template menulis free writing untuk mengikat makna.

Salah satu kutipan motivasi untuk terus menulis dalam buku Free Writing | Dok. Pribadi
Salah satu kutipan motivasi untuk terus menulis dalam buku Free Writing | Dok. Pribadi

Dengan cara seperti ini, niscara dalam satu bulan kemampuan kita menulis pasti akan meningkat drastis. Selamat mencoba!

NB: saya menulis artikel ini juga dalam rangka latihan dan menggunakan template free writing Pak Hernowo, lho.

Data buku: Free Writing - Mengejar Kebahagiaan dengan Menulis
Penulis: Hernowo Hasim
Penerbit: B-First
Cetakan: Pertama 2017
Jumlah halaman: xl + 216 halaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun