Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kabinet Prabowo: Teknokratik vs Politikus Lebih Baik Mana?

18 Oktober 2024   09:19 Diperbarui: 19 Oktober 2024   13:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, negara-negara yang dipimpin oleh teknokrat, seperti Singapura, telah berhasil menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Pendekatan ini berbeda dengan Kabinet Politikus yang sering kali lebih mementingkan popularitas dan dukungan politik, sehingga kebijakan yang diambil bisa bersifat reaktif dan tidak berkelanjutan.

Tantangan Kabinet Politikus

1. Politik Kepentingan dan Korupsi

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kabinet Politikus adalah politik kepentingan dan korupsi. Banyak keputusan yang diambil tidak berdasarkan kepentingan rakyat, melainkan untuk memenuhi kepentingan partai atau individu tertentu. 

Menurut Transparency International, Indonesia masih menghadapi masalah korupsi yang signifikan, dan banyak kasus korupsi melibatkan pejabat politik. Hal ini menunjukkan bahwa Kabinet Politikus sering kali terjebak dalam praktik-praktik yang merugikan masyarakat.

2. Ketidakstabilan Kebijakan

Kabinet Politikus sering kali mengalami ketidakstabilan kebijakan karena perubahan kepemimpinan yang sering terjadi. Ketika seorang pemimpin baru dilantik, kebijakan yang telah ditetapkan oleh pendahulunya sering kali diubah atau dibatalkan. 

Hal ini menciptakan ketidakpastian bagi masyarakat dan pelaku ekonomi. Sebaliknya, Kabinet Teknokrat dapat memberikan stabilitas yang lebih besar dalam kebijakan publik, karena keputusan diambil berdasarkan analisis yang mendalam dan tidak terpengaruh oleh dinamika politik.

Meskipun ada argumen yang mendukung Kabinet Politikus, seperti keberadaan representasi politik dan akuntabilitas kepada pemilih, saya berpendapat bahwa kelebihan tersebut tidak cukup kuat untuk mengalahkan manfaat yang ditawarkan oleh Kabinet Teknokrat. 

Kabinet Politikus memang memiliki kelebihan dalam hal representasi, namun hal ini sering kali diimbangi dengan keputusan yang tidak efisien dan terpengaruh oleh kepentingan politik. 

Dalam konteks ini, Kabinet Teknokrat dapat bekerja sama dengan partai politik untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tetap mencerminkan aspirasi rakyat, tanpa mengorbankan efektivitas dan efisiensi.

Dapat disimpulkan Kabinet Teknokrat menawarkan pendekatan yang lebih baik dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dengan keputusan yang berbasis data, fokus pada pembangunan jangka panjang, dan stabilitas kebijakan, Kabinet Teknokrat dapat menciptakan kebijakan yang lebih efektif dan efisien. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun