Setiap hari kita mengumpulkan hal-hal yang kita sukai, entah barang-barang, video youtube, quote, buku menarik, hingga link sebuah karya di social media. Semua hal ini sejatinya adalah representasi diri kita. Tunjukkan saja semua selera kita yang tercermin dari apa yang kita 'koleksi'. Biarkan orang lain semakin mengenali dan terhubung dengan diri kita.
Semua orang sah punya selera sendiri-sendiri. Tak ada yang dapat memaksa apa yang kita sukai, atau orang lain sukai.
Saat membagikan apa yang menarik bagi kita, jangan lupa selalu memberikan kredit yang proper. Pemberian kredit ini semacam attitute baik yang harus dikampanyekan di tengah era copy-paste seperti sekarang ini. Selain memberi hak kepada setiap pencipta/sumbernya, pemberian kredit atau pencantuman sumber memungkinkan para pembaca menggali lebih dalam jika mereka tertarik dan ingin memperlajari lebih jauh.
Bisa jadi biasa menurut kita, tapi untuk orang lain 'barang temuan yg kita bagikan' menjawab pertanyaan penting yang selama ini mereka cari jawabannya.
5. Berceritalah
Ceritakanlah! Berceritalah! Latih diri untuk bisa bercerita dengan baik!
Bungkus setiap hal yang kita bagi dengan sebuah cerita. Setiap orang senang akan dongeng. Karya yang baik, seringkali tampak bagus bukan karena an sich karya itu sendiri. Karya yang menarik terkadang karena ada cerita yang melatarbelakanginya.
Banyak pelukis sekarang yang bisa meniru lukisan Van Gogh (yang terkenal jelek untuk ukuran selera lukisan orang umum) dengan baik dan presisi. Namun saat diberitahu bahwa lukisan itu adalah replika dan bukan aslinya, orang lebih tertarik dan berharga mahal lukisan aslinya.
Ya.. lukisan Van Gogh berharga mahal bukan karena kualitas lukisannya itu sendiri (yang bisa direplikasi orang lain) namun karena cerita yang melatarbelakanginya.
Sebuah 'sampah' yang kita temukan di jalan pun, jika dikemas dengan cerita layaknya teori storytelling yang baik, sampah tersebut akan naik derajatnya di benak manusia.
6. Ajarakan Apa yang Kita Pelajari
Jangan pelit ilmu. Setiap kita belajar sesuatu, ajarkan kembali ke orang lain. Bisa dengan sebuah serial twit, sebuah video pendek, artikel blog, atau apapun yang bisa dinikmati orang lain. Sebutkan sumbernya dan olah dengan bahasa dan berdasarkan pengalaman kita pribadi, ilmu yang kita bagikan akan jadi otentik dan menambah khazanah pembaca.
Bukankan kita juga terbantu dengan konten orang lain yang sedang berbagi tips terkait hal yang kita butuhkan? Bayar ilmu gratis itu dengan berbagi kembali apa yang telah kita pelajari. Kita akan mendapatkan feedback berupa ucapan terima kasih, pertanyaan yang juga bisa memperkaya kita, atau bahkan koreksi yg penting untuk meluruskan pemahaman kita jika ada kekeliruan.