Hingga dua pekan setelah injeksi vaksin booster itu, atas izin Alloh tidak ada efek berarti dan yang mengharuskan saya istirahat total dari aktivitas sehari-hari. Padahal, cukup banyak laporan KIPI seperti demam, pegal-pegal, dan nyeri di sekujur badan yang mengharuskan rekan kerja saya mengajukan izin tidak masuk kantor. Meski tentu tidak semua.
Satu-satunya 'KIPI' yang saya rasakan adalah rasa panas seperti terbakar di area lengan yang disuntik. Tidak menyakitkan. Dalam skala 1-5 rasanya di level 2. Ini bertahan selama 3 hari. Efek lainnya adalah rasa pegal di persendian lengan yang disuntik. Rasa pegal ini bertahan hingga 5 hari pasca disuntik. Atas efek ini, aktivitas yang saya hentikan hanyalah rutinitas push-up dan angkat beban berat. Selebihnya, semua berjalan normal belaka dan seperti tidak terjadi apa-apa.
Oia, satu lagi, saya belum pernah didiagnosis positif COVID-19 alias covirgin. Syukur Alhamdulillah dan semoga dapat terus terjaga di masa gelombang ketiga yang nampaknya sudah di depan mata bernama omicron.
Jadi, efek vaksinasi terhadap masing-masing tubuh bisa beragam. Dan tetap ada potensi 'baik-baik saja' tanpa masalah berarti jika kondisi badan dalam keadaan fit.
Gak perlu cemas divaksin (lagi) kan? Demi kebaikan kita bersama menghadapi gelombang ketiga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H