Bersama Kamerad Squealer, mereka berdua mencongkel kedudukan dan kehormatan Kamerad Snowball di hadapan rakyat yang dia perjuangkan kedaulatannya.
Kedua, saat Kamerad Napoleon berkuasa, bagaimana secara perlahan namun pasti Tujuh Perintah yang menjadi hukum umum peternakan dapat dibolakbalikkan dan dimanipulasi menjadi hukum yang mementingkan kekuasaan Kamerad Napoleon beserta elit golongannya saja.
Semisal:
Hukum ke-5: Tak seekor binatang pun boleh minum alkohol dimanipulasi menjadi Tak seekor binatang pun boleh minum alkohol berlebihan.
Hukum ke-6: Tak seekor binatang pun boleh membunuh binatang lain dimanipulasi menjadi tak seekor binatangpun boleh membunuh binatang lain tanpa alasan.
Hukum ke-7: Semua binatang adalah setara dimanipulasi menjadi Semua binatang adalah setara, namun beberapa binatang memiliki kesetaraan yang istimewa.
Sedangkah hukum lain yang menyebutkan bahwa binatang tidak boleh bertingkah laku layaknya manusia seperti tidur di ranjang, memakai pakaian, dan menjalin kerjasama dengan manusia, tidak berlaku bagi Kamread Napoleon.Â
Melalui juru bicaranya, Kamerad Squaler memberikan penjelasan, "Kamerad Napoleon adalah pimpinan kita, maka perlu kekhususan dan keistimewaan tertentu agar bisa mengayomi, memikirkan, dan mengusahakan kehidupan seluruh hewan dengan lebih baik."
Dinamika perubahan dan manipulasi ini diceritakan dengan apik oleh Orwell melalui jalinan peristiwa dan waktu sehingga pembaca menjadi maklum jika seluruh rakyat hewan tiba-tiba menurut dan tidak terjadi protes yang berlebihan.
Dipikir-pikir, alegori yang disajikan George Orwell dalam fabel politik di Peternakan Manor ini 11-12 dengan gaya pemerintahan di negeri-negeri saat ini. Terutama di negeri-yang-kau-tak-boleh-menyebut-namanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H