Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Animal Farm, Shaun The Sheep dengan Ideologi Binatangisme

4 Januari 2021   09:49 Diperbarui: 7 Januari 2021   16:28 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama Kamerad Squealer, mereka berdua mencongkel kedudukan dan kehormatan Kamerad Snowball di hadapan rakyat yang dia perjuangkan kedaulatannya.

Kedua, saat Kamerad Napoleon berkuasa, bagaimana secara perlahan namun pasti Tujuh Perintah yang menjadi hukum umum peternakan dapat dibolakbalikkan dan dimanipulasi menjadi hukum yang mementingkan kekuasaan Kamerad Napoleon beserta elit golongannya saja.

Semisal:

Hukum ke-5: Tak seekor binatang pun boleh minum alkohol  dimanipulasi menjadi Tak seekor binatang pun boleh minum alkohol berlebihan.

Hukum ke-6: Tak seekor binatang pun boleh membunuh binatang lain dimanipulasi menjadi tak seekor binatangpun boleh membunuh binatang lain tanpa alasan.

Hukum ke-7: Semua binatang adalah setara dimanipulasi menjadi Semua binatang adalah setara, namun beberapa binatang memiliki kesetaraan yang istimewa.

Sedangkah hukum lain yang menyebutkan bahwa binatang tidak boleh bertingkah laku layaknya manusia seperti tidur di ranjang, memakai pakaian, dan menjalin kerjasama dengan manusia, tidak berlaku bagi Kamread Napoleon. 

Melalui juru bicaranya, Kamerad Squaler memberikan penjelasan, "Kamerad Napoleon adalah pimpinan kita, maka perlu kekhususan dan keistimewaan tertentu agar bisa mengayomi, memikirkan, dan mengusahakan kehidupan seluruh hewan dengan lebih baik."

Dinamika perubahan dan manipulasi ini diceritakan dengan apik oleh Orwell melalui jalinan peristiwa dan waktu sehingga pembaca menjadi maklum jika seluruh rakyat hewan tiba-tiba menurut dan tidak terjadi protes yang berlebihan.

Dipikir-pikir, alegori yang disajikan George Orwell dalam fabel politik di Peternakan Manor ini 11-12 dengan gaya pemerintahan di negeri-negeri saat ini. Terutama di negeri-yang-kau-tak-boleh-menyebut-namanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun