Si Tua Major mengajak para hewan melakukan kontemplasi bersama tentang kelahiran, kehidupan, kerja keras, arti hidup, dan tata aturan antarsesama hewan yang ada.Â
Si Tua Major mengajak semua hewan yang mendengarkan untuk keluar dari doktrin kebiasaan yang sudah mereka jalani selama ini di peternakan, yakni bekerja dan menjalani hidup demi kepentingan Tuan Jones, alih-alih demi kepentingan pribadi mereka sendiri.
Si Tua Major kemudian membangkitkan imajinasi kemerdekaan kaum hewan di atas kaum manusia. Bagaimana kenikmatan kemerdekaan itu tidak sebanding dengan jatah makan semewah apapun yang diberikan Tuan Jones untuk para hewan. Kemerdekaan sejati itulah falsafah hidup sebenarnya yang harus dituju seluruh binatang.Â
Si Tua Major kemudian memompakan semangat ke dalam hati seluruh pendengar akan pentingnya perjuangan kemerdekaan dan merebutnya dari tangan Tuan Jones.
Di akhir pidato, Si Tua Major kemudian menceritakan mimpi wangsitnya. Wangsit itu berisi gambaran kehidupan di bumi saat manusia punah. Yang itu artinya adalah kemerdekaan hakiki para hewan untuk menentukan nasibnya sendiri dan lepas dari hegemoni umat manusia.
Sebagai pelengkap, Si Tua Major juga menambahkan bahwa saat yang diimpikan itu sudah dekat dengan terdengarnya sayup-sayup lagu kebangsaan yang pernah dinyanyikan Ibunya kala dulu masih kecil.Â
Sebuah lagu bernuansa kemerdekaan bangsa hewan dan kehidupan berdikari atas nasib mereka sendiri. ~ Yang kemudian dalam buku ini disebut dengan nyanyian 'Binatang Inggris'.
Yang terakhir, Si Tua Major memberikan pesan bahwa jika seluruh pendengar menginginkan hidup di masa-masa itu, haruslah mulai mengusahakan dan bersama-sama menyusun kekompakan komunal antar binatang dan membenci kaum manusia ~ chauvinisme ~. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan: merebut kemerdekaan dari Tuan Jones!
Rangkaian pidato yang heroik sekali!
Pasca malam itu, situasi kebatinan Peternakan Manor tidak lagi sama. Di benak dan kepala setiap hewan, sudah tertanam api perjuangan ( yang dalam perspektif Tuan Jones adalah api pemberontakan).Â
Sejak malam itu juga, secara natural satu per satu hewan yang memiliki visi dan kepribadian kuat bergantian memimpin pemberontakan atas penjajahan manusia.Â