Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Jangan Berharap "Gundala" seperti Serial Marvel

29 Agustus 2019   16:56 Diperbarui: 1 September 2019   23:56 6266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Karya Anak Negeri | Dok. pribadi

Salah satu hal yang selalu membuat saya penasaran sebelum menonton film superhero adalah bagaimana si penulis cerita menghadirkan sosok jagoan super dengan tidak terlalu mengada-ada dan tetap nyaman di logika.

Termasuk dengan cerita kostum yang pasti tidak biasa dipakai orang normal. Untuk bagian ini pun, saya menilai Joko Anwar berhasil membangun narasinya.

Tidak seperti kehadiran Spiderman yang tiba-tiba jago berantem setelah mendapatkan kekuatan super, kronologi Sancaka memiliki ilmu bela diri di film ini lebih baik dan masuk akal. Meski kedua tokoh tersebut berasal dari karakter 'lelaki baik-baik'.

Pun dengan alasan 'mengapa harus memakai kostum seperti itu?' dibawakan dengan logis dan smooth.

Cerita ini mengingatkan saya pada kemunculan Spiderman pertama kali saat Perter Parker, yang diperankan Tobey Maguire, kebingungan mencari kostum yang pas saat harus beraksi. Malah, cerita versi Joko Anwar ini buat saya lebih menarik. 

Sebab Gundala tidak 'memaksakan' diri dengan 'kostum sempurna ala superhero' di seri film pertamanya ini dengan (misal) seperti Peter Parker harus ikut kompetisi berantem dulu dengan harapan menang dan dapat hadiah uang untuk membuat kostum idealnya.

Ya benar, akan ada dua kostum Gundala dalam film ini. Kostum versi 'alakadarnya' yang seperti ditampilkan di posternya, dan kostum versi advance yang baru saya temukan saat menonton film ini hingga layar benar-benar dimatikan.

Ini juga yang menjadi faktor kejutan yang menarik yang dijadikan bridging oleh Joko Anwar menyambut seri Gundala selanjutnya.

Pintu Gerbang Munculnya Tokoh Lain

Sosok dan cerita masa lalu Pengkor menjadi kunci penting kemunculan rombongan Supervillain (sebutan superhero jahat) yang mungkin akan jadi musuh-musuh superhero lokal ini di seri selanjutnya.

Cerita ini juga dibawakan cukup masuk akal ke dalam skenario tanpa perlu berpanjang-panjang menghabiskan durasi. 

Jalinan cerita berikut dengan 'lobang-lobang' kisah yang tersisa sepertinya sengaja dibuat oleh Joko Anwar agar bisa dilanjutkan dan dikembangkan untuk serial film selanjutnya. Buat saya, ini salah satu kecerdasan Joko Anwar dalam menulis cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun