Mohon tunggu...
T Eva Christine Rindu Mahaganti
T Eva Christine Rindu Mahaganti Mohon Tunggu... lainnya -

Memimpikan Indonesia benar-benar merdeka. Suka menuangkan semua mimpi, harap,kecemasan,keprihatinan dan gagasan dalam tulisan. Percaya bahwa menulis adalah amunisi yang ampuh untuk menggerakkan perubahan....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Gayus, Sule, Ariel, Bakrie, Nurdin Halid, Ade Ray dan SBY

28 Januari 2011   14:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:06 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal Nurdin Halid? Namanya semakin melejit terutama setelah timnas sepakbola Indonesia berhasil tampil gemilang di Piala AFF Desember 2010 lalu. Dengan narsisnya, ia mengklaim karena dirinyalah maka timnas menjadi buah bibir dimana-mana. Ketua Umum PSSI yang tak tergantikan dan tergeserkan sejak tahun 2003 hingga sekarang itu, pernah menjadi seorang narapidana karena melakukan tindak korupsi dalam pengadaan minyak goreng pada tahun 2007. Karena itulah ia pernah didesak mundur oleh Jusuf Kalla, yang kala itu adalah Wakil Presiden RI, Ketua KONI dan bahkan FIFA. Namun ia tak bergeming.

Sejak itulah kekuasaannya tidak pernah beralih pada siapapun. Bahkan kabarnya, ia masih amat sangat berminat menjadi Ketua Umum PSSI periode 2011 - 2015. Untuk memuluskan langkahnya itu dan agar tidak didemo pada saat kongres, dengan sengaja kongres empat tahunan yang mengagendakan pemilihan ketua umum PSSI yang akan diselenggarakan pada 19 Maret 2011 itu, ditempatkan di daerah Bintan, tempat yang jauh dan aman dari ancaman demonstrasi massa yang menolaknya.

TETAP SEHAT SEPERTI ADE RAI

Ade Rai yang memiliki nama asli I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, dikenal sebagai atlet binaraga yang meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.  Pendiri beberapa gym, fitness center, klub kesehatan dan kebugaran yang berwajah tampan, dikenal karena bentuk tubuhnya yang kekar,  sehat dan bugar.Ia adalah icon bagi laki-laki perkasa yang digambarkan bertubuh six pack dalam iklan.

JANGAN SUKA NGELUH SEPERTI SBY

Presiden kita ini memang memiliki kebiasaan yang sangat unik. Selain senang mencitrakan diri, ia ternyata juga  tidak bisa menutupi kegelisahan hatinya di depan publik. Sebagai jenderal, yang seharusnya bersikap perkasa, pemberani dan tegas, ia sama sekali tidak menunjukkan hal itu selama masa kepemimpinannya. Seorang kepala pemerintahan yang tidak pernah tegas mengambil sikap sehingga membuat banyak kasus big fish di negeri ini terkatung-katung tanpa penyelesaian yang jelas. Ketidakmampuannya menuntaskan kasus mafia hukum, mafia pajak dan korupsi itulah, yang membuat hukum dan keadilan di negeri ini lumpuh total. Yang benar jadi salah, yang salah jadi benar.

Di tengah begitu banyaknya masalah yang tidak teratasi di negeri ini, yang justru menunjukkan ketidakberesan kinerja pemerintahannya, SBY malah menceritakan bahwa sudah 7 tahun terakhir gajinya sebagai presiden tidak pernah naik, di depan RAPIM TNI dan Polri di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (21/1/11 ) lalu. Entah sengaja atau tidak, tetapi ceritanya bahwa gajinya yang tidak pernah naik dalam kurun waktu 7 tahun itu, akhirnya diketahui oleh seluruh rakyat juga. Bagaimana rakyat bisa tidak tahu kalau seluruh media menyiarkan beritanya? Jadi ingin bertanya.Itu cerita atau curhat sih pak?

Dari :  berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun