Mohon tunggu...
TRI AMALIA HARIYATI
TRI AMALIA HARIYATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi 23107030019 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Masa Depan Tanpa Sampah: Sebuah Mimpi atau Kenyataan?

23 Juni 2024   21:22 Diperbarui: 23 Juni 2024   21:27 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk sampah yang tidak bisa diolah sendiri seperti pampers, softex, dan puntung rokok dibuang ke depo di Mandala. Sampah dapur diolah dengan biopori dan Losida, ujar Fraksiyanti.

Seiring waktu, mimpi "Sampah Zero" mulai menunjukkan sinarnya. Berkat kemajuan teknologi dan inovasi, berbagai solusi cerdas bermunculan, mengubah wajah pengelolaan sampah secara drastis.

Teknologi daur ulang yang sudah canggih mampu mengubah hampir semua jenis sampah menjadi bahan baku baru. Sampah plastik diolah menjadi produk baru, seperti pakaian, botol, dan bahkan bahan bangunan. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan energi terbarukan, seperti yang sudah disebutkan.

Sistem pengolahan sampah terpadu didirikan di berbagai wilayah, mengolah sampah secara efisien dan ramah lingkungan. Sampah dipilah dan diklasifikasikan dengan teknologi cerdas, kemudian diolah dengan metode yang tepat sesuai dengan jenisnya.

Pada 2023, dicanangkan zero sampah anorganik dengan dilanjutkan oleh kampanye "Mbah Dirjo" dan "Organikan Jogja". Terdapat beberapa teknik pengomposan sampah seperti Losida, ember tumpuk, ekoenzim, dan biopori. Masing-masing teknik memiliki biaya dan hasil yang berbeda-beda.

Perubahan Gaya Hidup dan Kesadaran Masyarakat

Tidak hanya dari teknologi, perubahan gaya hidup dan kesadaran masyarakat pun menjadi kunci utama dalam mewujudkan "Sampah Zero". Masyarakat didorong untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti:

  • Mengurangi konsumsi barang sekali pakai

Masyarakat didorong untuk menggunakan produk yang dapat digunakan kembali, seperti tas kain dan botol minum, serta menghindari produk sekali pakai seperti plastik kresek dan styrofoam.

  • Memilih produk yang mudah didaur ulang

Saat berbelanja, masyarakat didorong untuk memilih produk yang menggunakan bahan yang mudah didaur ulang, seperti kemasan plastik yang memiliki simbol daur ulang.

  • Melakukan kompos

Sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daunan dapat diolah menjadi kompos di rumah, mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. Yang bisa bermanfaat untuk memupuk tanaman dan untuk penggemburan tanah.

Pendidikan dan Kampanye "Sampah Zero"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun