Untuk sampah yang tidak bisa diolah sendiri seperti pampers, softex, dan puntung rokok dibuang ke depo di Mandala. Sampah dapur diolah dengan biopori dan Losida, ujar Fraksiyanti.
Seiring waktu, mimpi "Sampah Zero" mulai menunjukkan sinarnya. Berkat kemajuan teknologi dan inovasi, berbagai solusi cerdas bermunculan, mengubah wajah pengelolaan sampah secara drastis.
Teknologi daur ulang yang sudah canggih mampu mengubah hampir semua jenis sampah menjadi bahan baku baru. Sampah plastik diolah menjadi produk baru, seperti pakaian, botol, dan bahkan bahan bangunan. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan energi terbarukan, seperti yang sudah disebutkan.
Sistem pengolahan sampah terpadu didirikan di berbagai wilayah, mengolah sampah secara efisien dan ramah lingkungan. Sampah dipilah dan diklasifikasikan dengan teknologi cerdas, kemudian diolah dengan metode yang tepat sesuai dengan jenisnya.
Pada 2023, dicanangkan zero sampah anorganik dengan dilanjutkan oleh kampanye "Mbah Dirjo" dan "Organikan Jogja". Terdapat beberapa teknik pengomposan sampah seperti Losida, ember tumpuk, ekoenzim, dan biopori. Masing-masing teknik memiliki biaya dan hasil yang berbeda-beda.
Perubahan Gaya Hidup dan Kesadaran Masyarakat
Tidak hanya dari teknologi, perubahan gaya hidup dan kesadaran masyarakat pun menjadi kunci utama dalam mewujudkan "Sampah Zero". Masyarakat didorong untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti:
- Mengurangi konsumsi barang sekali pakai
Masyarakat didorong untuk menggunakan produk yang dapat digunakan kembali, seperti tas kain dan botol minum, serta menghindari produk sekali pakai seperti plastik kresek dan styrofoam.
- Memilih produk yang mudah didaur ulang
Saat berbelanja, masyarakat didorong untuk memilih produk yang menggunakan bahan yang mudah didaur ulang, seperti kemasan plastik yang memiliki simbol daur ulang.
- Melakukan kompos
Sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daunan dapat diolah menjadi kompos di rumah, mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. Yang bisa bermanfaat untuk memupuk tanaman dan untuk penggemburan tanah.
Pendidikan dan Kampanye "Sampah Zero"