Mohon tunggu...
Tria Shaliha
Tria Shaliha Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Doyan Motret Ig : @tria_shaliha

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Rong Ewu Wolulas Traveling"

19 Mei 2018   16:20 Diperbarui: 20 Mei 2018   15:10 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar sampah hanyut (Dok. Pribadi)

Mungkin itu keluh kesah bagi orang orang lemah yang tidak biasa membakar lemak dengan menenteng beban berat tripod dan kamera serta air mineral 450ml mungkin jika di total akan mencapai berat 1kg atau justru lebih dari itu.

Setalah sampai dengan membawa lelah keringat bercucur deras betapa sungguh terkejutnya dengan kenyataan tempat yang tidak sama wujud asli dengan foto yang beberpa hari lalu di tampilkan pada kesempatan Breafing sebelum keberangkatan Hunting, sangat begitu mengecewakan merasa sia-sia lelah berjalan kaki membuat berfikiran meruginya berjalan sejauh 4km dengan pemandangan yang biasa saja dan aroma bau amis menyengat.

Di setiap kekurangan pastilah ada kelibihan,kelebihan lain dari tempat tersebut sangat nyaman untuk berkhayal setitik dengan sapaan angin yang sejuk, banyak beberapa mahasiwa terombang ambing acak rambutnya tapi semuanya tertawa nyaman, banyak sekali para nelayan yang sibuk mencuci kapal menurunkan muatan berisi ikan yang hendak akan di jajahkan selain itu kesibukan menjemur ikan di bawah terik matahari.

Gambar sampah hanyut (Dok. Pribadi)
Gambar sampah hanyut (Dok. Pribadi)
Banyak pohon mangrove tumbuh di dataran laut yang berwarna coklat air itu mengalir namun membawa hanyut sampah yang mengganggu kenyamanan untuk berlanjut berkhayal anadai saja laut ini bersih mungkin akan ada beberapa orang menceburkan diri dalam air itu hingga semuanya larut dalam sore yang tanpa terlihat nya bulatan matahari tenggelam dengan begitu saja lupa pada kisah kisah mistis yang harusnya di cari.

Begitu menyesali atas kenyamanan yang dituaikan suasana mendukung lelah untuk beristirahat, hanya mendapatkan desas desus dari seorang yang tak asing ia bernama Ade Sholahudin salah satu orang BAAK ia sudah tidak asing dengan kejadian gaib bisa di bilang memiliki kekuatan spiritual yang jarang di miliki beberapa orang, sangat beruntung bagi mereka yang mengharapkanya atau tidak bagi mereka yang tak begitu mengaguminya. Hanya sebuah desas desus yang konon katanya pada perkampungan nelayan

Bangunan tua sekitar (Dok. Pribadi)
Bangunan tua sekitar (Dok. Pribadi)
TPI Bondet tersebut memiliki kisah ketika menjelang malam pada sore hari banyak warga yang meninggalkan tempat tersebut, jelas tempat tersebut tidak berpenghuni saat malam hari siapapun yang berani menghuni tempat itu tidak akan kuat dengan ributnya aktivitas mahluk lain selain manusia, makhluk-makhluk tersebut seperti di takdirkan sejak dahulu untuk beraktivitas pada malam hari.

Para penduduk hanya datang pada saat pagi hari pada pukul 08:00-04:00 WIB. Sudah di amati memang tiada pemukiman rumah warga, ada satu bangunan kantor tempat di jadikanya proses pelelangan ikan dan beberapa bangunan yang terbuat dari kayu seperti gubuk gubuk bertengger itu hanya di gunakan untuk dagangan minuman ringan.

Satu lagi sebuah rumah yang di tempati penghuninya pada saat pagi hari dan sore hari penghuin tersebut akan bergegas pulang saat waktu sudah menujukan pukul 16:00 WIB kisah ini tidak banyak di ketahui banyak orang mungkin hanya lingkup perkampungan desa tesebut.

Museum Perundingan Linggarjati Kuningan Jawa Barat

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Gedung bersejarah perjuangan diplomatik pada masanya, bangunan yang menjadi salah satu saksi bersejarah menetukan nasib Negara Indonesia, tidak hanya bangunan tua yang mencolok dari kejahuan mata memandang perkakas dalam bangunan yang sangat berumur tua serta desain zaman dahulu lekat dengan kayu jati dan ukiran ukiran kembang membuat sedikit rasa penasaran menyapa untuk mencari narasumber yang tepat.

Setelah berjalan mengintari lorong lorong pintu bangunan sedikit kagum dengan potret foto mengisahkan masa lalu rasanya ingin masuk pada waktu itu, mungikn akan melihat bagaimana gagahnya seorang Presiden pertama kita Ir. Soekarno atau melihat rindang rindang sejuk pemandangan asri yang belum ternodai asap kendaraan seperti sekarang ini, atau sebuah pemandangan gaya nyentrik orang zaman dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun