Mohon tunggu...
Tri Wardhani
Tri Wardhani Mohon Tunggu... dosen dan IRT -

mengajar di Fakultas Pertanian, Univ. Widyagama Malang dan ibu seorang putri yg mulai beranjak dewasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pelatihan Ngeblog Kompasiana Dulu, Lahirlah Kompasianer (Muda) FP UWG Kemudian

11 Juli 2016   15:09 Diperbarui: 11 Juli 2016   15:34 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narsis dulu setelah pelatihan

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulisia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” (Pramoedya Ananta Toer)

Sehari setelah pelatihan ngeblog Kompasiana di Universitas Widyagama Malang http://www.kompasiana.com/iwannugroho/ayuk-menulis-di-kompasiana_57652252af9273170a36ccd9, saat bertemu di ruang dosen, seorang teman meminta, “Bu Tri, ilmunya ditularkan ya untuk temen-temen satu jurusan”. Saya jawab,”Monggo bu”.

Kalau sekedar meng-guide cara membuat akun di Kompasiana, menggunggah foto profil & cover dan cara posting artikel serta meng-insert gambar, saya bisa. Soal artikelnya apa, saya yakin rekan-rekan saya pastilah punya banyak bahan untuk ditulis.

Beberapa hari kemudian, seperti terkena telepati saja, pak Iwan rektor kami, Kompasianer yang sudah memposting seratusan lebih artikel menawari mengajari ngeblog Kompasiana, kali ini untuk rekan-rekan se-Fakultas Pertanian. Saya kebagian tugas njawili dan me-woro-woro kegiatan ini. Namun, tidak hanya rekan dosen, para mahasiswa juga antusias mendaftar pelatihan. Supaya pelatihan berjalan efektif, calon peserta kami minta untuk menyiapkan bahan, seperti foto untuk profil maupun cover, file scan KTP dan artikel yang akan diposting. 

Di tengah kesibukan pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap 2015/2016, dosen dan mahasiswa calon peserta pelatihan mempersiapkan bahan pelatihan. Pada hari terakhir UAS, yaitu Selasa28 Juni 2016 mulai pukul 09.30 WIB pelatihan dilaksanakan di ruang H8 Kampus III Universitas Widyagama Malang. Saya ijin datang sedikit terlambat, karena pagi hari itu musti mengantar keponakan saya, si kecil Amanda yang sedang berlibur di rumah dan sedang demam, ke dokter. Untunglah tidak antre sehingga saya bisa segera menyusul ke ruang H8.

Ruangan penuh saat saya datang. Setelah mengucapkan salam dan melongok ke kanan kiri, saya dapati sebuah kursi yang kosong di belakang dekat jendela. Syukurlah, acara baru dimulai, saya ketinggalan pembukaan saja.

Pak Iwan menjelaskan secara singkat materi “Mengapa, Ada Apa dan Bagaimana Menulis” dan “Mengapa Kompasiana”. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan praktek.

Sesi praktek berlangsung dengan seru dan heboh. Saat membuka www.kompasiana.com dan sign up, sebagian besar peserta belum berhasil langsung membuat akun. Ini yang membuat heboh. Baru memandu peserta yang duduk di depan, yang di belakang sudah memanggil, “Bu, ini kok tidak bisa. Pak, ini kok begini tampilan yang keluar.” Jadi, belum tuntas menjelaskan apa yang harus diklik pada satu peserta, sudah pindah ke peserta lainnya. Baru menjelaskan pada peserta yang di belakang, yang di samping juga memanggil-manggil. Seru pokoknya (hehehe...).

Gilanglah yang pertama sukses membuat akun dan posting artikel. Oleh karena itu, dia kami minta memandu peserta lainnya juga. Ini artikel pertamanya yang kemudian masuk kategori ‘pilihan’ :

http://www.kompasiana.com/gilangrmdhn/pasar-dan-tradisi-persenan_5771f1a1749773320999ca85

Selain Gilang, dua peserta lain berhasil memposting artikel mereka pada saat pelatihan. 

http://www.kompasiana.com/alfirohma/bersahabat-dengan-sedov_5771f647507a611f05c05433

http://www.kompasiana.com/akmalays/tips-sehat-ala-anak-kos_5771fb78507a612005c0543a. Debut Akmal ini juga masuk dalam kategori ‘pilihan’, bahkan menjadi ‘Headline’.

Peserta lain yang berhasil membuat akun saat pelatihan adalah Akmal, Alfirohma, disusul oleh Fikri dan bu Suslam.

Sebagian yang lain sudah sukses juga membuat akun, tetapi saat akan sign in kembali mengalami kesulitan karena ‘ditolak’, sehingga tidak bisa meneruskan proses selanjutnya. Entah apa sebabnya, sehingga timbul guyonan, mungkin baru bisa nanti setelah buka puasa.

Menjelang waktu pelatihan berakhir, para peserta masih bersemangat mencoba dan mencoba, namun sayang acara harus diakhiri. Di samping memasuki waktu sholat duhur, pukul 12 siang hari itu juga dilaksanakan “Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa” di Auditorium Kampus III Universitas Widyagama Malang. 

Narsis dulu setelah pelatihan
Narsis dulu setelah pelatihan
Selesai acara rupanya tidak membuat peserta pelatihan berhenti meneruskan ngompasiana. Malamnya sekira jam 22.00, ada notif pesan masuk di Whatsapp (WA), dari grup “Kompasianer Muda FP UWG”. Ternyata Fikri. “Bu, saya mau posting artikel, mau nambahi gambar kok nggak bisa ya?”

Saya pandu langkah memasang gambar,member lain juga memberi tips.

“Tetap nggak bisa bu, tanda plus saya klik nggak ngrespon”

Kasus Fikri ini malah jadi guyonan.

“Mungkin kurang yasinan, Fik”

“Kurang Bismillah”

“Sesuai amal perbuatan nih kayaknya"

Berhubung artikel Fikri berkaitan dengan bulan suci Ramadhan, saya beri saran supaya dipublish dulu, kalau nunggu upload gambar khawatir Ramadhan keburu habis.

Pak Iwan pun menengahi dan mempersilahkan Fikri untuk datang ke kantornya esok hari untuk belajar upload gambar. Kelihatannya ini terkait dengan internet, karena esok harinya gambar berhasil ditayangkan. 

http://www.kompasiana.com/fikriziq/di-saat-bulan-penuh-berkah-akan-pergi_5772a6fd8223bdaa0ff88c9c

Fikri belajar upload gambar di ruang rektor
Fikri belajar upload gambar di ruang rektor
Diskusi dengan member lain pun berlanjut di grup WA. Tentang banyak hal seputar Kompasiana. Apa artinya akun terverifikasi, bagaimana caranya supaya bisa terverifikasi, mengapa sudah upload file KTP tetapi belum terverifikasi, bagaimana melihat artikel tulisan yang sudah ditayangkan, dan lain-lain. Saya senang dengan rasa ingin tahu yang besar ini.

Tidak hanya mahasiswa, teman-teman dosen juga lanjut menanyakan cara posting artikel dan insert gambar. “Bu sudah jam 4 sore, kita stop dulu ya, mau nyiapkan buka untuk keluarga". Ya, beginilah seorang ibu, belajar Ngompasiana tapi tetap tidak boleh melupakan kewajiban sebagai istri dan ibu.

Alhamdulillah walau panduan hanya lewat WA, dua orang teman sukses memposting artikelnya.

http://www.kompasiana.com/suslam/onde-onde-mojokerto_5774913962afbd131b21a40b

http://www.kompasiana.com/untungsugiarti1/pengembangan-pot-organik-di-donowarih-kabupaten-malang_5775f872e122bd35154f1c39

Pelatihan ini telah melahirkan Kompasianer (Muda) andal dari Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang. Ibaratnya, kami hanya memberitahu cara memasang anak panah pada busur, merekalah yang kemudian memasang sendiri dan melesatkan anak panah mereka.

Ada mahasiswa yang baru menulis 4 artikel, dua di antaranya menjadi headline, yaitu Akmal http://www.kompasiana.com/akmalays 

Ada yang semua artikelnya masuk menjadi ‘pilihan, yaitu Gilang http://www.kompasiana.com/gilangrmdhn

Ada yang rajin memposting artikel, dan mengalami peningkatan kualitas karena kemudian menjadi ‘pilihan’, yaitu Aida http://www.kompasiana.com/naswa

Ada yang tidak putus asa terus berupaya menayangkan artikelnya di tengah keterbatasan koneksi internet, yaitu Reka http://www.kompasiana.com/rekapr

Ada yang suka menulis cerpen seperti Deka http://www.kompasiana.com/gregorsuco

Landungsari, 11 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun