a. Faktor Pendidik
Dewasa ini masih banyak pendidik yang bukan menjadikan anak menjadi pintar, tetapi malah bisa membodohkan siswa,. Hal ini disebabkan karena guru yang tidak mampu memberikan pemahaman kepada anak.
b. Faktor Lingkungan
Ramainya lingkungan belajar juga menyebabkan sukarnya materi yang akan masuk ke otak anak. Hal ini karena konsentrasinya terpecah.
Menyoroti factor eksternal yang kedua, hal ini menjadikan banyak pertanyaan. Seorang guru yang seharusnya sebagai alat yang paling efektif untuk membelajarkan anak. Namun malah menjadi sesuatu yang sangat kontradiktif. Hal ini terjadi karena seorang guru yang tak mampu memberikan penjelasan dan pemahaman kepada murid, sehingga terkadang penjelasan dari seorang guru pun suatu saat akan membingungkan anak. Memang, tidak semua guru menghadapi hal-hal semacam ini, tetapi kita juga belum tentu tahu kita kelompok yang mana, apakah kita termasuk guru yang professional dalam teknik pembelajaran di kelas atau kita hanya jadi boneka saja di dalam kelas yang tidak memberikan kontribusi apapun dalam mencerdaskan anak.
Menanggapi hal yang demikian, seharusnya ada suatu ide untuk mengadakan pembaharuan atau inovasi dalam pembelajaran. Pembaharuan di sini lebih ditekankan pada bagaimana menjadikan seorang guru yang mampu membuat anaknya menjadi pintar, bukan seorang anak yang memang sudah pintar karena bawaan/keturunan, anak yang pintar karena siswa itu sendiri atau karena banyaknya les yang dijalani oleh siswa tersebut. Tetapi bagaimana seorang guru mampu membuat anak yang tadinya malas belajar menjadi siswa yang tekun, siswa yang tadinya berada dalam suatu peringkat bawah menuju peringkat atas. Sehingga di sini peran guru terlihat, bukan seorang yang hanya menggugurkan kewajiban untuk menyampaikan materi di kelas tapi bagaimana seorang guru mampu membawa kelas dalam suatu kondisi belajar yang menjadikan anak kritis, kreatif, dan problem solver. Hal-hal inilah yang bisa menjadikan anak pintar, siswa berusaha sendiri namun guru akan memberikan kontribusi yang berarti untuk anak dalam pencapaian konsep.
Siswa diharapkan bukan hanya untuk menghafalkan materi yang disampaikan guru atau mendapat nilai A terus, tetapi bagaimana anak bisa menerapkan materi itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi di sini bukan hanya ditinjau dari aspek kognitif saja namun juga siswa memiliki perilaku yang dapat diukur.
Ada beberapa kiat dalam hal membelajarkan anak di kelas menuju kecerdasan:
1. Jadikanlah anak sebagai manusia yang berharkat
Siswa bukanlah objek dalam pembelajaran yang harus nurut dengan apa yang dikatakan oleh guru, tetapi hargailah pendapat anak, siapa tahu satu dari pendapat anak akan menghadirkan hal-hal yang cemerlang di kemudian hari.
2. Belajar adalah suatu proses