telusur.co.id -- Tingkat sadisme dan seks bebas di kalangan remaja Indonesia kian memprihatinkan. Hal ini ditandai makin tingginya angka pembuangan bayi di jalanan di sepanjang Januari 2018. Ada 54 bayi dibuang di jalanan di Januari 2018. Pelaku umumnya wanita muda berusia antara 15 hingga 21 tahun.Â
Tidak dipungkiri lagi, budaya seks bebas muncul akibat pergaulan antara pria dan wanita yang tidak terbatasi, yang menggiring pada perilaku seks bebas.
Faktor-faktor negatif seperti merebaknya informasi yang bertemakan pornografi di media massa,serta kurangnya penanaman moral agama, merupakan sebagian faktor yang menyebabkan munculnya budaya seks bebas.
Seks bebas sangat berbahaya, karena bertentangan dengan norma-norma agama, norma masyarakat,hingga norma negara. Akibat yang akan ditimbulkan antara lain, hamil diluar nikah, mudah tertular penyakit kelamin, dan mudah untuk terserang penyakit menular lainnya.
Ada beberapa resiko yang dapat ditimbulkan dari perilaku seks bebas, antara lain:
1). Penularan Penyakit Kelamin dan HIV/AIDS
Hubungan seksual diluar pernikahan beresiko tertular penyakit kelamin karena tidak bisa memastikan pasangannya berpenyakit atau tidak, sehingga peluang untuk tertular lebih besar.
2). Infeksi Saluran Reproduksi
Remaja perempuan yang sudah aktif secara seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti-ganti pasangan, cenderung mudah terkena kanker mulut rahim.
3). Hilangnya Keperawanan dan Keperjakaan
Indikasi fisik yang jelas terjadi pada perempuan, yakni robeknya selaput dara.
4). Kehamilan
Perilaku dari seks bebas dapat mengakibatkan kehamilan . Biasanya kehamilan yang disebabkan perilaku seks bebas ini merupakan kehamilan yang tidak diinginkan.
5). Aborsi dan Segala Resikonya
Jika hubungan seksual diluar pernikahan sudah berbuah kehamilan, maka biasanya pasangan tersebut akan melakukan pengguguran kandungan (aborsi). Resiko dari aborsi antara lain adalah pendarahan, infeksi, kemandulan, bahkan kematian.
6). Ketagihan
Karena sudah merasakan kenikmatan, maka mudah sekali muncul rasa ketagihan. Selalu ingin berbuat, mengulangi dan semakin susah mengendalikan diri.
7). Perasaan Malu, Bersalah, Berdosa, dan Tidak Berharga
Mereka yang sudah terjerumus pada perilaku seks bebas biasanya selalu dirundung rasa bersalah. Perasaan malu dan bersalah semakin bermunculan ketika dirinya atau pasangannya diketahui hamil padahal belum menjadi pasangan suami istri yang resmi. Bukan hanya pelakunya yang mendapat aib tapi juga keluarganya pun ikut mendapat rasa malu.
Nahh sekarang, bagaimana cara kita untuk menghindari perilaku seks bebas?
Berikut cara menghindari seks bebas :
1). Pahami bagaimana perilaku seks bebas dan bahaya yang disebabkan dari seks bebas. Maka kita akan berusaha untuk menghindarinya.
2). Tingkatkan keimanan. Maka kita akan mempunyai benteng yang kukuh untuk menghindari perilaku seks bebas.
3). Batasi pergaulan antara pri dan wanita, agar tidak terlampau bebas.
4). Untuk orang tua dan keluarga, penting untuk memberikan perhatian, mengawasi pergaulan anak, agar tidak terjerumus pada pergaulan yang dapat merugikan ini.
5). Sadar bahwa seks bebas bukan budaya bangsa Indonesia, Sangat bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Maka kita harus menolak budaya seks bebas, karena tidak sesuai dengan kepribadian kita.
Seks bebas banyak menimbulkan kerugian dari pada keuntungan. Para remaja yang menjadi korban seks bebas biasanya sering mengalami gangguan mental dan merasa terkucilkan dilingkungan masyarakat serta keluarga. Laporan meningkatnya kehamilan diluar nikah pada remaja saat ini sangat mencemaskan kita. Keruntuhan moral merupakan kenyataan yang ada dan tentunya harus dihadapi akibat dari budaya seks bebas ini. Mari bersama kita perbaiki dan jadikan moral anak bangsa Indonesia yang baik, cerdas, dan sehat.