Sekitar pukul 10.00 sahabat alam beriringan melewati tanjakan cinta. Tanjakan cinta adalah sebuah jalur di Semeru
setelah Ranu Kumbolo menuju arah Oro - Oro Ombo. Sesuai namanya jalur tadi memang sangat menanjak, terjal dan lumayan jauh. Semeru adalah gunung tertinggi di tanah jawa, selain itu Semeru menyimpan banyak mitos dan misteri. Ada mitos dan cerita tentang Tanjakan Cinta ini. Jika sedang menjalin cinta
dan sanggup melewati tanjakan cinta tanpa berhenti
serta menoleh kebelakang, maka cinta itu akan abadi,
akan diteruskan menuju pernikahan. Tempo dulu ada suatu kisah dari mulut ke mulut, ada pasangan mendaki Semeru, sesampai di Tanjakan Cinta mereka mendaki berdua, tetapi si perempuan kelelahan dan berhenti sedangkan si laki - laki terus tanpa henti sampai ujung, dan selanjutnya baca disini..
Bisa percaya bisa juga tidak karena itu hanyalah mitos, yang jelas jodoh hanya kuasa Tuhan. Tapi bagi yang percaya ya sebaiknya silahkan mencoba seperti itu. Bagi laki-laki normal jika melewati jalur Tanjakan Cinta ini, sebaiknya bawalah pasangan perempuan bukan laki - laki lho…. xixixii….
Panorama ini sulit dilupakan
Keindahan serta keagungannya begitu mengagumkan Pesonanya yang eksotis membuat Tak seorangpun sanggup melupakan tempat ini
(kecuali dia amnesia… atau benar-benar gila… xixixix)
Indah,Eksotis,AgungdanHangat Tempat berkumpul para sahabat alam beristirahat sejenak, bergurau dan tertawa Siapa yang mampu melupakan pesona indah ini? Kenangan ini Tawa ria para sahabat Saling berpeluk, moment pun diabadikan
Satu persatu merekamulai tak terlihat dari bukit tanjakan cinta itu.
Aku masih singgah di sini, Kami bertiga tepatnya aku, si penggembala wedus dan satu kawan perempuanku yang tinggal di tempat ini, mereka berdua kurang enak badan. (Her/his body not deliciousitu kata para alay jaman sekarang... xixixixi…) Suasana ini terlihat sempurna Si gembala memancing (aku tidak yakin beliau bisa berhasil mendapat ikan… xixixiix..) aku dan kawanku duduk di tepi danau, bercerita, berbagi pemikiran ramah, bersahabat, tutur katanya sederhana, pemikirannya tidak begitu rumit Satu hal yang masih aku ingat dari ucapannya “aku tidak peduli orang mau bilang apa? Karena cinta itu adalah anugerah dari Tuhan, dan yang menentukan dosa itu adalah Tuhan.. bukan mereka!” Jadi ingat film CinTa (Cina, Tuhan dan Anisa) (speechless dehhh....)
Bersyukur saat ini bisa menikmati hembusan angin di tepi danau ini, Bercerita dan sesaat melupakan semua pekerjaanku.. meninggalkan penat! Meninggalkan segala yang ada dalam computer "Terima kasihTuhan atas hari ini" .............. ^♥^ Aku menetap di Ranu Kumbolo karena kesepakatan dengan Ade dan Lian *nama sebenarnya Selain itu tujuanku memang bukan ke puncak Mahameru, tujuanku hanya melepaskan penat di Ranu Kumbolo. Restu Ibu mungkin hanya sampai tempat ini, karena ijinku hanya sampe Ranu Kumbolo saja bukan di puncak Mahameru
Tiba-tiba ada yang melambai-lambai Oh.. ternyata si penggembala wedus datang lagi, (sebut saja “Kakak gembala kedua”… xixixixix…) Sekitar pukul 12.00 beliau datang, sambil terengah-engah beliau bercerita, katanya masih ada si penggembala wedus lagi dan beliau tertinggal di Pos 4 (sebut saja“Kakak gembala ketiga”… xixixixi…) Tanpa banyak kata, “Kakak gembala pertama” langsung beranjak dari tempat memancingnya dan menjemput “Kakak gembala ketiga”. ... xixixii... kemudian menyusul pasangan bule dari Perancis, lalu datang lagi dua orang kawan dari Sanggar Alfaz. Kehadiran mereka mengusik keinginanku untuk melanjutkan ke Puncak Ucapan itu masih terngiang di kepala “masak jauh-jauh dari Surabaya hanya sampe Ranu Kumboloaja Jeng…” Kalimat itu membuat aku semakin galau (sebenarnya bukan hanya kalimat itu saja siy yang bikin galau… xixixiix...) akhirnya aku putuskan untuk ikut ke puncak. Kami berangkat berlima sekitar pukul 14.00 Kutinggalkan tempat yang mengagumkan itu,
Ku tapaki tanjakan terjal itu Dan masih teringat senyum dan tawa bahagia itu Senyum Kakak gembala pertama saat melemparkan sarungku ke langit berkali-kali sambil mengolok-olokku "Huh!" "Dasar… tangan usil!" (perlu ditobatkan tuh tangannya… xixixiix...)
“Waaaaa… Malam inifull moon" (bulannya belum bulat penuh siy… hampir bulan purnama gitu… xixixii…) tapi malam itu terang dan indah… malam yang istimewa, senangnya bisa melihat ini semua di ketinggian 2.700 Mdpl kaki Gunung Semeru