Mohon tunggu...
TRECYA CHRISANTHA
TRECYA CHRISANTHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Komputer Indonesia

suka traveling, dan hiking

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Bersakit-sakit Dahulu Berenang Mengejar Mimpi di Negeri Gingseng Kemudian

2 Desember 2024   16:56 Diperbarui: 2 Desember 2024   17:17 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber Biografi: Oktavia Nurul Azqi

Azqi tidak membiarkan kendala finansial menghalangi mimpinya. Ia mencari universitas lain yang sesuai dengan kemampuan finansial keluarganya. Pada saat itu pilihannya jatuh pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), yang memiliki program studi Ilmu Komunikasi dengan akreditasi yang baik serta biaya kuliah yang jauh lebih terjangkau. Keputusan ini juga didorong oleh alasan sederhana namun unik: idolanya, Bisma dari boyband Smash, adalah alumni UNIKOM dan pada saat itu sedang menjalani perkuliahan nya juga di UNIKOM. Azqi juga berkata bahwa pada saat itu idolanya itu ada di program studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Hal itu semakin memotivasi Azqi untuk menjadikan kampus ini tempat ia mengejar mimpi.

Langkah kwecil ini menjadi titik awal perjalanan luar biasa Azqi. Memulai semester pertamanya di UNIKOM, ia langsung mencetak prestasi gemilang dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4.00. Prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan dirinya, tetapi juga keluarganya. Lebih dari itu, prestasi ini membuka pintu bagi Azqi untuk mendapatkan Beasiswa Unggulan, yang mencakup pembebasan biaya kuliah selama empat tahun, uang saku sebesar Rp1,5 juta per bulan, serta tunjangan buku dan kegiatan lainnya.

Menemukan Cinta pada Bahasa: Awal Mimpi ke Korea

Mendapatkan beasiswa bukanlah akhir dari perjuangan Azqi, melainkan awal dari babak baru dalam hidupnya. Ia memanfaatkan dana yang diterima untuk mengikuti kursus bahasa Jepang dan Korea, sesuatu yang menjadi minatnya sejak lama. Bagi Azqi, bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga kunci untuk membuka peluang baru di dunia internasional.

Suatu hari, seorang staf UNIKOM bernama Mbak Itha memberitahukan Azqi tentang program double degree di Korea Selatan. Program ini terbuka bagi mahasiswa UNIKOM, tetapi ada satu syarat utama: kemampuan bahasa Korea. Kabar tersebut membakar semangat Azqi. Ia mulai merancang langkah-langkah untuk mewujudkan impiannya belajar di Korea. Langkah pertama yang diambilnya adalah meningkatkan intensitas belajar. Pada semester kedua, Azqi mengambil 30 SKS untuk mempercepat penyelesaian mata kuliahnya. Di sela-sela itu, ia mengikuti kursus bahasa Korea yang diadakan oleh kampus.

Kesibukan Azqi tidak berhenti di situ. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi kampus, seperti KSR PMI UNIKOM dan Youth English Society (YES). Azqi berkata bahwa dia harus bisa membagi waktunya untuk perkuliahan dan organisasi, dimana salah satu contoh nyatanya dimana azqi ditempatkan di divisi acara dari kegiatan yang ada di organisasi tersebut, dimana dia setelah selesai kelas di malam hari, ia harus melanjutkan survey tempat untuk melakukan kegiatan yang akan diselenggarakan tersebut di jam 20.00 WIB dan baru selesai hingga waktu menunjukkan dini hari. Disana azqi harus melakukan kegiatan yang memang dapat dibilang berat dimana azqi harus melakukan survey penjelajahan ke gunung puntang pada saat itu, penjelajahan azqi pada saat itu mencakup kegiatan seperti tracking perjalanan dengan akses berjalan kaki yang Dimana itu pasti banyak menghabiskan energi, disana juga azqi harus latihan dan memberikan materi  di setiap pos tracking tersebut mengenai kepalangmerahan, kemanusiaan, cara bertahan hidup dan cara berorganisasi yang baik untuk peserta  yang akan mengikuti kegiatan yang akan organisasi azqi selenggarakan, materi ini disampaikan karena organisasi ini berada di jangkauan medis atau biasa disebut Palang Merah Indonesia (PMI). Selain itu azqi juga bercerita bahwa dia juga mengikuti organisasi yang bernama Youth English Society (YES) dimana azqi harus belajar keras disana karena organisasi ini juga berpengaruh untuk pengalaman azqi  dalam belajar bahasa inggris hingga puncaknya azqi pernah menjadi salah satu perwakilan dari YES UNIKOM dalam kegitan National Debating Championship Tingkat nasional di  semarang pada saat itu, azki berkata bahwa mungkin itu salah satu alasan mengapa azqi terpilih menjadi anak beasiswa unggul di unikom . Kombinasi antara kegiatan akademik, kursus bahasa, dan organisasi membuat hari-hari Azqi sangat padat. Namun, ia menikmati setiap momennya, karena ia tahu bahwa kerja keras ini adalah investasi untuk masa depannya.

Keberangkatan ke Korea: Langkah Pertama ke Negeri Impian

Di semester kelima, kerja keras Azqi berbuah manis. Ia berhasil lolos seleksi program double degree di salah satu universitas di Korea Selatan. Dari tiga mahasiswa UNIKOM yang terpilih, Azqi adalah satu-satunya perwakilan dari jurusan Ilmu Komunikasi. Keberhasilan ini membawa kebahagiaan sekaligus tantangan baru dalam hidupnya. Dengan bekal uang Rp4 juta dan satu kardus mi instan, Azqi memberanikan diri untuk memulai perjalanan ke negeri impiannya.

Setibanya di Korea, Azqi harus menghadapi kenyataan baru yang jauh dari kenyamanan. Ia diharuskan menyelesaikan TOPIK (Tes Kemampuan Bahasa Korea) hingga level 3 sebagai syarat untuk melanjutkan studi di jurusan Media Komunikasi. Selama sembilan bulan pertama, fokus utamanya adalah mempelajari bahasa Korea. Namun, tantangan terbesar bukan hanya soal akademik.

Dengan dana yang terbatas, Azqi harus hidup hemat untuk bertahan di negeri orang. Mi instan menjadi makanan sehari-harinya selama bulan pertama. Karena peraturan asrama melarang penggunaan alat alat yang mengeluarkan asap ataupun api, ia hanya bisa menyeduh mi instan dengan air panas dari dispenser. Bahkan, satu bungkus mi instan sering ia bagi menjadi dua porsi untuk makan siang dan malam.

Bertahan Hidup dan Bekerja Paruh Waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun