4. Memesan Hotel Minimal Bintang 3
Jika Anda tidak dapat berbicara Mandarin, kami sarankan Anda memesan kamar di hotel dengan setidaknya tiga bintang atau hostel internasional. Di tempat-tempat itu, Anda biasanya akan menemukan setidaknya satu orang di resepsionis yang berbicara sedikit Bahasa Inggris. Lain halnya dengan hotel-hotel yang murah, di mana sering kali tidak ada yang berbicara Bahasa Inggris sama sekali.
5. Mengatur Perjalanan Sendiri Cukup 'Tricky'
Hal penting lain yang perlu diingat adalah bahwa jika Anda tidak berbicara bahasa Mandarin, mengatur perjalanan sendiri (misalnya, mengunjungi Tembok Besar jika Anda berada di Beijing atau Hutan Batu jika Anda berada di Kunming) bisa jadi sangat sulit. Kenapa? Mulai dari petunjuk jalan, peta, transportasi bahkan restauran pada umumnya pun jarang yang menggunakan Bahasa Inggris.
Sedangkan di tempat-tempat wisata tersebut, rawan sekali “guide” yang menawarkan bantuan berbahasa Inggris tetapi akan mematok tarif yang mahalnya sangat tidak rasional.
Namun Anda tidak perlu khawatir, hotel-hotel dengan bintang relatif lebih tinggi biasanya akan membantu untuk mengatur perjalanan Anda.
6. Lokasi Hotel dan Opsi Transportasi di Kota
Rata-rata kota di Cina sangat besar. Tiap kota memiliki jumlah penduduk antara 5-10 juta orang dengan luas kota bisa mencapai 16.801 km2 atau lebih.
Maka dari itu kami sarankan Anda mencari hotel di pusat kota atau paling tidak dekat dengan stasiun Metro (hampir semua kota besar di Cina memiliki sistem Metro atau kereta bawah tanah yang efisien).
Selain Metro terdapat alternatif transportasi lain seperti bus dan taksi. Namun, berkeliling dengan bus tidak kami sarankan karena rute yang relatif panjang dan berbelit-belit, meskipun tarifnya sangat teramat murah, hanya 1-2 RMB saja.
Taksi berargo pun sebenarnya sangat terjangkau, namun Anda harus berhati hati terhadap taksi liar tidak berargo (biasanya terdapat di pusat destinasi turis yang terkenal). Mereka akan mematok harga 3kali lipat dari taksi resmi berargo.
Untuk mengenalinya cukup mudah. Taksi liar biasanya berupa mobil umum biasa sedangkan taksi resmi berupa mobil yang berwarna seragam (misal di Beijing berwarna hijau, di Wuhan berwarna biru, dst). Para supir taksi resmi memakai seragam resmi perusahaan dan di dalam mobil terdapat argo.
Sebenarnya berkeliling menggunakan taksi resmi bisa jadi opsi yang efisien asalkan Anda punya tujuan tertulis, karena hampir dipastikan supir taksi di Cina tidak bisa berbahasa Inggris.