Mohon tunggu...
Accidental Traveler Yudhinia Venkanteswari
Accidental Traveler Yudhinia Venkanteswari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Call me Ririe. An accidental traveler, yet a zealous worker. Author of @JalanJalanHemat ke Eropa, globetrotter wannabe, ngaku backpacker tapi ga punya backpack, open water diver, it's just me anyway... Feel free to share my blog to others. :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengurus Paspor dengan Mudah dan Cepat

28 April 2014   22:06 Diperbarui: 4 April 2017   16:28 26175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_333693" align="alignnone" width="300" caption="Formulir SPRI 1"]

13986673832106298867
13986673832106298867
[/caption]

[caption id="attachment_333694" align="alignnone" width="300" caption="Formulir SPRI 2"]

1398667415165706556
1398667415165706556
[/caption]

Meskipun di Tanda Terima Permohonan tertulis jam 8:00 - 14:00, usahakan datang lebih pagi supaya dapat antrian nomer awal. Rie kemarin datang jam 7 pagi, sampai loket dicek kelengkapan (semua dokumen asli & fotokopi di kertas A4), diberi map (gratis), dapat nomor antrian berwarna putih (pendaftaran online) ke-5. Orang yang mengantri langsung dapat nomor antrian berwarna merah. Mulai jam 8 pagi, sepuluh orang pertama pemegang nomer antrian merah dan sepuluh orang pertama pemegang nomer antrian putih, dipanggil ke lantai 2 untuk mengambil nomer antrian (lagi) dari mesin. Disini akan dipisahkan antrian untuk yang membuat paspor baru dan yang memperpanjang (sudah pernah punya paspor sebelumnya).

Saat nomor antrian dipanggil, dokumen asli & fotokopi dalam map diserahkan, petugas imigrasi check (disamakan dengan yang sudah kita upload), sedikit wawancara (cuma ditanya mau pergi kemana), lalu foto dan scan sidik jari, diberi surat pengambilan paspor, selesai. Sayangnya saat kembali mengantri di loket pengambilan paspor, rie diberitahu bahwa sudah tidak ada lagi layanan one day service (digantikan dengan layanan One Stop Service), jadi pengambilan paspor adalah empat hari kerja setelahnya. Waktu masih menunjukkan pukul 9 pagi, masih bisa langsung ngantor. Pendaftaran online terbukti sangat menghemat waktu, karena terlihat orang-orang yang bernomor antrian putih masih harus mengantri ke BNI46 (ada loketnya di Kantor Imigrasi), sebelum wawancara dan foto.

Di hari pengambilan paspor, rie langsung naik ke lantai 2, menyerahkan surat pengambilan paspor, lalu menunggu dipanggil. Setelah mengisi buku pengambilan dan menandatangani paspor baru, rie diminta untuk meng-copy halaman paspor yang sudah ditanda tangan (mesin fotokopi ada di koperasi lantai 1), lalu menyerahkannya hasil fotokopi ke petugas. Oya, paspor lama rie juga dikembalikan. Lumayan ada berbagai cap visa buat kenang-kenangan. :)

[caption id="attachment_333712" align="alignnone" width="640" caption="e-paspor (dengan chip) dan paspor biasa, serupa tapi tak sama"]

1398672894790582777
1398672894790582777
[/caption]

Horee... rie sudah bisa jalan-jalan lagi!

Nah, dengan proses semudah dan secepat ini, masih mau menggunakan jasa agen perjalanan untuk mengurus paspor dengan harga diatas satu jutaan? ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun