Mohon tunggu...
Vidion Widyantara
Vidion Widyantara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mentor Bisnis

a Son, Husband, Dad, Entrepreneur and Leader I Help People to transform their Lives, Improve People's Health, Youth and Financially

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Putar Arah dan Kembalilah ke Jalan yang Benar

28 November 2017   10:54 Diperbarui: 28 November 2017   11:02 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari minggu siang, kami sekeluarga pergi ke tempat pemeliharaan kuda dan latihan berkuda di daerah Boja Semarang. Ini adalah pengalaman pertama buat kami. Memang tempat tersebut cukup jauh dari kota, dan sepi di daerah pedesaan. Dugaan saya sih tempat itu dipilih untuk menjaga habitat kuda-kuda impor disana yang jumlahnya 30an ekor, dan harganya mencapai ratusan juta per ekornya itu tetap terjaga suasananya. Jadi kuda-kuda bagus itu ga perlu ikutan stress sama kemacetan dan hirup pikut perkotaan jaman sekarang. hehehe...

Sorenya saat pulang kami pun tetap mengandalkan panduan aplikasi peta di smartphone seperti saat kami berangkat.. 

Nah,.... entah kenapa, tiba-tiba saya kok salah jalan, saya lurus terus, saat seharusnya si aplikasi nyuruh belok.
Memang sinyal disitu agak susah, jadi kadang agak lelet aplikasinya. Akhirnya si aplikasi pun mencarikan rute lain..

Istri saya yang duduk di belakang bilang, "Balik aja muter...".

Tapi saat mau berhenti cari tempat puteran (karena jalannya sempit), kebetulan ada mobil yang plat nomornya juga sama-sama H malah menyalip. Jadi saya jadi berpikir, "ooo.. mungkin lewat sini juga sama aja lah, ngikutin dia aja deh, lagian ada temennya kok"...

Tapi,.... lama-lama kok jalanannya berubah jadi kaya yg di gambar ini ya?.. 

Sumber: dok.pribadi
Sumber: dok.pribadi
Mulai curiga nih,.. tapi giliran pas lagi dibutuhkan, si aplikasi peta malah muter-muter hilang sinyal. "Waduh.. gaswat..", pikir saya dalam hati.
Deg-degan juga nih..

Kalo diliat dan diurutin di alur peta nya sih nyampe nya bener ke arah tujuan.. tapiiiii...
Saya terusin jalan ngikutin peta, makin lama kok makin sempit jalannya yaaaa,... daaaannnn.... malah masuk jalan tanah yg berumput.

Mendadak suasana di dalam mobil jadi heniiiing...

.
Bayangin aja, kondisi jalanannya jadi jauh lebih serem daripada yg di foto ini.. hiiiiiiiiii.. sepi, ga ada orang ataupun kendaraan yang lewat...

Saat itu, kami berhenti. Sinyal hape sama sekali ga ada. Jadi bener-bener harus mengandalkan naluri. Pas jalanan sedikit belok, saya pun turun, melihat cukupkah untuk mobil saya berputar. Saat itu segera naluri saya meminta saya untuk putar arah. Diskusi dengan istri pun setuju untuk putar arah.

Dan, akhirnya tak lama dari putar balik itu, kami pun kembali menemukan jalan yang benar... sungguh legaaaaa rasanya.....


Kejadian itu memberikan saya sebuah pelajaran kehidupan :
1. Sepertinya pepatah "Women Always Right" beneran ada lho,.. makanya lain kali dengerin tuh kata istri..


(yang merasa istri, silakan tertawa menang
)

2. Ini yang lebih penting : Kalau Anda tahu atau merasa apa yang Anda lakukan saat ini Tidak Membawa Anda ke Tujuanyang Anda inginkan, dan tidak ada yang bisa ditanyain lagi, dengarkan kata hati, dan Beranilah Ambil Keputusan untuk Putar Arah !
Jangan takut melangkah !

Sama halnya jika saat ini Anda masih berstatus karyawan, padahal sudah sejak lama bermimpi menjadi seorang pebisnis. Saatnya Anda bertanya pada diri sendiri, "Apakah yang Saya lakukan saat ini benar-benar akan membawa saya ke Impian saya ?".
Jika jawabannya "TIDAK", bersiaplah untuk Putar Arah !

"Tak Peduli Seberapa Kerasnya Anda Bekerja, Jika Anda Berada Di Jalan Yang Salah, Anda Tidak Akan Mencapai Tujuan Anda" ~ Pepatah China

Vidion Widyantara
Social Media Entrepreneur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun