Celakanya akhir-akhir ini Celeng seperti berubah dalam mencintainya, barangkali karena bujukan syaiton, Celeng seperti tak mengenal dirinya lagi. Ya, akhir-akhir ini Priti sedang dalam posisi yang tidak menyenangkan, dalam keadaan terpuruk ia berharap Celeng tidak ikut menambah runyam, namun justru menambah ambyar. Â
Priti sendiri heran kenapa harus hari ini, di saat Priti sedang mengikuti kontestasi kecantikan yang butuh dukungan. Kenapa tidak dari dulu, toh tidak hanya hari ini saja Priti mengalami kemunduran? Apa karena Celeng udah punya yang lain? ah sudahlah, ia terima kritikan. Kritikan?
Kritik itu adalah respons berupa penilaian objektif dan seimbang mengenai suatu hal, disampaikan dalam menanggapi atas kejadian, apapun itu. Â Kritik juga mempunyai definisi kecaman atau tanggapan yang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Juga disampaikan dengan argument bukan sentiment. Â
Priti sendiri heran dengan apa yang terjadi, tiba-tiba saja Celeng menyeruduk begitu saja, seolah mendadak benci. Hal itulah yang menyebabkan Celeng seperti tak lagi mempunyai akal sehat untuk menyampaikan kritikan. Bagi Priti ia memaafkan saja ketika kebodohan sedang dipertontonkan oleh Celeng. Â
Dan terkadang kebodohan layak diberi hukuman karena salah satu sifat kebodohan adalah menghancurkan.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H