Mohon tunggu...
Toto Sugiarto
Toto Sugiarto Mohon Tunggu... Guru - guru

Nama Toto Sugiarto nama pena Ayman S. Hobi olahraga, travelling, dan menulis. kedudukan di Klaten, sehari-hari sebagai pendidik di SMAN 3 Klaten.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Teacher's Rainbow Trail (13)

3 Agustus 2023   20:30 Diperbarui: 27 Januari 2024   22:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Aku tidur dulu ya, sudah ngantuk berat ini, mataku rasanya pedih menahan kantuk," kata Adi, sambil meletakkan badannya di sajadah tempat salatnya.

"Tunggu Adi, jangan di sajadah tidurnya, nanti kamu masuk angin, pindah ke kasur sana!" kata Alif, menyuruh Adi untuk pindah tidurnya ke kasur.

"Ya, aku pindah tapi jangan lupa nanti kalau sudah azan subuh dibangunkan ya, Alif!" pinta Adi ke Alif.

"Oke, selamat mimpi indah kawan, jangan lupa sebelum tidur baca doa dulu, biar tidak dikencingi setan telinganya," kata Alif, mengingatkan Adi.

Suara azan subuh berkumandang di masjid yang ada di keluran kukusan. Alif sudah membangunkan Adi dan Muslim yang tidur lelap. Kemudian ketiganya menuju masjid untuk menunaikan kewajiban salat subuh berjamaah. Mereka bertiga melaksanakan salat sunah tahiyatul masjid dan salat sunah fajar. Alif meyakini bahwa salat berjamaah di masjid pahalanya dilipatkan dua puluh tujuh derajat, dibandingkan dengan salat di rumah. Salat fajar pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya. Dengan kondisi apapun akan diusakan untuk tetap melaksanakan kewajiban salat wajib di masjid dan menjaga salat fajar untuk mendapatkan kemuliaan dan kebaikan.

"Alif, kamu mau pulang tidak sekarang?" tanya Adi ke Alif yang sedang khusuk dengan wirid almatsuratnya.

"Aku masih mau melanjutkan tilawah qur'an satu juz dulu, dilanjutkan nanti kalau sudah syuruk salat sunah syuruk dua rakaat baru pulang, " kata Alif.

"Jangan lupa, aku titip doa biar ujian midnya lancar. Aku sama Muslim pulang dulu ya!" kata Adi, sambil pamit sama Alif.

Sekitar pukul tujuh, ketiga mahasiswa itu sudah bersiap-siap  berangkat ke kampus untuk melaksanakan ujian mid semester. Muslim yang mengunci pintu rumah dan menutup gorden jendela serta kaca nako depan rumah. Di halte Bus Kampus wilayah kukusan, sudah banyak mahasiswa yang mengantri untuk naik Bus Kampus. Alif, Adi, dan Muslim segera naik bus yang baru saja datang dan berhenti di halte. Setelah terangkut semua mahasiswa yang antri ke arah FMIPA dan sekitarnya, bus melaju dengan membawa rombongan mahasiswa yang akan ikut ujian mid semester.

Setelah sampai Fakultas, ketiganya menuju ke ruang ujian. Ternyata banyak mahasiswa yang sudah  menempati tempat duduk paling belakang. Sehingga untuk mahasiswa yang datang terlambat, justru mendapat bangku kehormatan di depan pengawas ujian. Mereka menggunakan kesempatan untuk bisa saling bertanya satu sama lain, ketika dosen yang mengawasi ujian lengah. Istilahnya menurut rekan-rekan mahasiswa "Posisi menentukaan IP" artinya ketika dapat posisi bagus bisa saling tukar menukar jawaban, maka Indek Prestasi juga akan naik, dengan nilai ujian yang baik tentunya.

"Terlambat kita, Adi!" Bisik Muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun