Mohon tunggu...
Cerpen

Jangan tinggalkan kami

8 Juni 2016   16:57 Diperbarui: 9 Juni 2016   15:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak laki-lakinya terus saja menangis bercampur suara anaknya yang masih bayi membuat orang disekitarnya ikut meneteskan air mata.

*********************************************************************************************************************************

"Dimana aku??mana anakku?"

"Mbak...mbak....dimana anakku mbak?"

"Toti, Lucy" aku memanggilnya dengan suara keras.

Suasananya hening kulihat disekitar serba putih. Pakaiannku pun terlihat putih. Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki seperti datang mendekatiku, dia semakin dekat dan sepertinya aku mengenal wajahnya. Pakaiannya juga putih dan semakin dekat ia pun tersenyum kepadaku, kulihat wajahnya yang masih aku bayangkan.

"Bapak...bapak....bapak!"

Ya, itu bapakku yang 3 tahun telah pergi. Aku berusaha memanggilnya dan seperti teriakanku tak sampai di telinganya aku merasa bahwa suaraku hanya ada di dalam hati tak keluar dari mulutku. Kulihat dari jarakku berada bapakku hanya tersenyum kepadaku dan melambaikan tangannya. Seolah-olah dia mengajakku untuk mendekat padanya. Tangannya terus mengajakku untuk mendekat, tapi anakku?anakku dimana?Toti dan Lucy ada dimana mereka, dan kenapa orang - orang yang tadi ada disekelilingku juga tidak ada?

*********************************************************************************************************************************

"Duduklah dengan tenang disini, basuhlah tanganmu dulu dan tunggu disini, aku akan menidurkan adikmu dahulu" kata mbak yang dari tadi mengurusi anak-anaknya.

"Ibu mana mbak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun