Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bunga Api Menari di Los Angeles, Urgensi Gerakan Bersama untuk Atasi Karhutla

12 Januari 2025   10:44 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:17 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citra satelit menunjukkan kebakaran Eaton di Altadena, California. (Maxar Technologies via Kompas.com) 

Tahun 2023, 2024 dan bisa jadi 2025 mendatang merupakan tahun terpanas dalam sejarah umat manusia. Suhu global selama musim panas di belahan Bumi Utara tercatat merupakan yang terpanas dalam sejarah Bumi sejauh ini. Bahkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa 9PBB0, Antonio Guterres, menyatakan bahwa saat ini kita semua sudah tidak lagi berada di era pemanasan global, melainkan telah memasuki era pendidihan global. Peningkatan temperatur global menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup umat manusia.

Langkah mitigasi karhutla oleh pemerintah daerah menjadi sangat urgen. Karhutla kini semakin meluas. Ironisnya belum ada kesungguhan dan program yang tepat untuk mengelola dan melestarikan gambut secara tepat dan bijaksana. 

Program restorasi dan rehabilitasi lahan gambut yang terdegradasi selama ini masih ala kadarnya. Hal itu terlihat dengan banyaknya drainase yang dibuat oleh pengusaha yang kurang memperhatikan prinsip ekologis. Adanya drainase tersebut melancarkan kasus pembalakan liar dan menyebabkan lahan gambut mudah terbakar.

Kini terjadi kerusakan parah kawasan gambut tropika sehingga kemampuan kawasan sebagai penyimpan dan cadangan air berubah menjadi lahan yang kering kerontang dan menjelma menjadi bara api yang memproduksi asap yang menyebar kemana-mana. Itulah kutukan gambut ketika arah pembangunan begitu serakah merubah hutan gambut menjadi hutan industri.

Selama lima tahun terakhir kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak mampu diatasi oleh pemerintah daerah. Karena belum ada sistem mitigasi karhutla yang efektif untuk mengatasi. Akibatnya bencana terus berulang setiap musim kemarau. Mitigasi yang hanya mengerahkan personel dengan cara konvensional yakni melakukan keroyokan untuk memadamkan api hasilnya kurang optimal karena luasnya wilayah yang terbakar dalam waktu yang hampir bersamaan.

Solusi mengatasi karhutla secara dadakan dengan mendatangkan personel untuk memadamkan api secara keroyokan dengan menyemprotkan air dari pipa portabel kurang efektif untuk mengatasi bencana. Perlu inovasi teknologi untuk menyempurnakan mitigasi karhutla. Pemerintah harus segera menemukan solusi untuk mengatasi bencana asap. Solusi itu mencakup sistem jaringan pengairan dan sistem pemantauan dini terjadinya karhutla. Solusi diatas tentunya tidak bisa memakai metode asal-asalan.

Inovasi teknologi pengairan tersebut pada prinsipnya berperan ganda. Yakni mampu mengairi atau membasahi secara efisien lahan gambut yang kritis dan berpotensi terbakar.

 Selain itu jaringan pipa irigasi tersebut juga bisa berfungsi mengalirkan debit air yang tersimpan di hutan gambut yang masih lestari untuk keperluan usaha pertanian dan kebutuhan sanitasi masyarakat.

Teknologi pengairan dan mitigasi bencana di lahan gambut bisa mencontoh negara lain seperti Amerika Serikat, Spanyol, Australia, hingga Israel. Selama ini negara tersebut mengalami frekuensi kekeringan yang sangat tinggi, namun berkat inovasi teknologi pengairan dan sistem monitoring kekeringan yang baik, maka bencana karhutla bisa diatasi.

Inovasi untuk mitigasi karhutla membutuhkan banyak sensor pintar. Contoh sensor pintar itu adalah buatan Libelium perusahaan asal Spanyol. Perusahaan ini ahli dalam pembuatan sensor pintar yang terhubung dengan perangkat lunak untuk memudahkan pengawasan.Inovasi teknologi tersebut sangat efektif untuk pendeteksi dini kebakaran hutan di Spanyol. 

Sebagai contoh, sensor tersebut bisa diatur untuk mendeteksi kelembaban, suhu, dan perubahan tingkat CO2 dalam rentang waktu yang singkat. Sistem akan mengirimkan sinyal jika ada perubahan yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun