Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi aspek krusial dalam setiap industri, terutama di sektor yang berisiko tinggi seperti industri smelter.
Dengan tingginya kompleksitas teknologi menyebabkan risiko kecelakaan kerja yang juga tinggi, sehingga penerapan K3 yang ketat penting dilakukan untuk melindungi pekerja. Salah satu perusahaan smelter yang memiliki kepedulian terhadap risiko kecelakaan kerja, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) menggelar program pelatihan dan sertifikasi bagi karyawan dengan melibatkan Perusahaan Jasa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (PJK3) yang sudah tersertifikasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting dalam operasional smelter, termasuk kebijakan dan peraturan K3 hingga pelatihan dan sertifikasi untuk operator alat berat.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan smelter, tetapi juga dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan para tenaga kerja.
"Melalui program pelatihan dan sertifikasi ini, perusahaan berharap dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki etos kerja yang tinggi dan berkomitmen terhadap standar keselamatan dan lingkungan," kata Mellysa dalam keterangan tertulis, Jumat (11/10/2024).
Sertifikasi Teknis Secara Berkala
Hingga Agustus 2024, PT GNI telah melakukan beberapa pelatihan dan sertifikasi antara lain Sertifikasi Izin Operator (SIO) Dump Truck, SIO Excavator, SIO Furnace, SIO Wheel Loader, SIO Rigger Juru Ikat, dan SIO K3 Teknisi Pesawat Angkut.
Materi yang disampaikan oleh instruktur mencakup pokok-pokok pelatihan dan sertifikasi SIO alat berat, antara lain kebijakan dan peraturan K3 alat berat, pengetahuan tentang alat berat, penyebab kecelakaan, serta cara mengoperasikan alat berat dengan aman.
"Pelatihan dan sertifikasi tersebut dimulai sejak Mei 2024 dan terus dilakukan secara berkala," papar Mellysa.
Pada 3 hingga 11 Agustus 2024, divisi Health, Safety, and Environment (HSE) PT GNI menggelar dua agenda SIO yang diikuti oleh Teknisi Furnace Batch 2 dan Teknisi Turbin Batch 2.
Teknisi Furnace Batch 2 mendapatkan pelatihan teknis terkait pengoperasian furnace dan materi yang mencakup pengetahuan dasar tentang pesawat uap, fungsi dasar pesawat uap, pengolahan air pengisi ketel, korosi dan pencegahannya, instalasi listrik untuk ketel uap, serta pengetahuan bahan yang digunakan.
Sementara untuk Teknisi Turbin Batch 2, pelatihan dilakukan secara intensif yang mencakup teori, praktik, penanganan situasi darurat, dan prosedur keselamatan kerja.
Selanjutnya, PT GNI menggelar Sertifikasi SIO untuk Teknisi Listrik Batch 1 yang berlangsung selama 6 hari, yakni dari 12 hingga 17 Agustus 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknisi listrik dengan materi yang meliputi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), persyaratan K3 dalam instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik, serta sistem penyalur listrik.
Selain untuk mendorong lingkungan kerja yang aman, sertifikasi K3 juga tersebut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang terdiri dari SDG 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), SDG 8 (pekerjaan layak), dan SDG 9 (industri yang inovatif).
Dengan pelatihan berkelanjutan dan komitmen terhadap K3, PT GNI tidak hanya melindungi pekerja tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Penerapan K3 yang efektif adalah langkah penting menuju lingkungan kerja yang lebih baik, produktif, dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian SDGs secara keseluruhan," jelas Mellysa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H