Teknisi Furnace Batch 2 mendapatkan pelatihan teknis terkait pengoperasian furnace dan materi yang mencakup pengetahuan dasar tentang pesawat uap, fungsi dasar pesawat uap, pengolahan air pengisi ketel, korosi dan pencegahannya, instalasi listrik untuk ketel uap, serta pengetahuan bahan yang digunakan.
Sementara untuk Teknisi Turbin Batch 2, pelatihan dilakukan secara intensif yang mencakup teori, praktik, penanganan situasi darurat, dan prosedur keselamatan kerja.
Selanjutnya, PT GNI menggelar Sertifikasi SIO untuk Teknisi Listrik Batch 1 yang berlangsung selama 6 hari, yakni dari 12 hingga 17 Agustus 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknisi listrik dengan materi yang meliputi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), persyaratan K3 dalam instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik, serta sistem penyalur listrik.
Selain untuk mendorong lingkungan kerja yang aman, sertifikasi K3 juga tersebut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang terdiri dari SDG 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), SDG 8 (pekerjaan layak), dan SDG 9 (industri yang inovatif).
Dengan pelatihan berkelanjutan dan komitmen terhadap K3, PT GNI tidak hanya melindungi pekerja tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Penerapan K3 yang efektif adalah langkah penting menuju lingkungan kerja yang lebih baik, produktif, dan berkelanjutan, serta mendukung pencapaian SDGs secara keseluruhan," jelas Mellysa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H