Pemerintah belum berhasil membuat terobosan dan inovasi ketenagakerjaan agar pengerahan angkatan kerja bisa efektif dan produktif. Saya mencatat justru saat itu yang berhasil membuat terobosan adalah startup asing dari Singapura yang menjalankan bisnisnya di kawasan Industri Nongsa Digital Park, Pulau Batam.Â
Usaha rintisan tersebut mendapat kesempatan dan fasilitas istimewa dari pemerintah Indonesia kepada startup dari Singapura yang menggarap platform yang dibutuhkan bagi pencari kerja dan pengembangan karir di Indonesia.
Uniknya platform itu diciptakan dan dikelola oleh para remaja lulusan SMA dari Singapura.Sungguh ironis jika platform dan aplikasi tentang tenaga kerja di Tanah Air yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut justru luput dari perhatian pengembang aplikasi dari dalam negeri.
Karpet merah untuk startup asing telah digelar berkat pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada acara Annual Leaders Meeting di Delegation Room, The Istana, Singapura.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa menteri turut hadir mendampingi Presiden Jokowi. Beberapa kerja sama yang disepakati di bidang ekonomi, di antaranya adalah peningkatan investasi, perdagangan, ekonomi digital dan pendidikan vokasi. Ini menjadi kelanjutan dari kesepakatan Leaders' Retreat tahun lalu.
Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat untuk mengembangkan Nongsa Digital Park (NDP) di Batam. Kawasan ini akan menjadi basis bagi pelaku industri kreatif di bidang digital seperti pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film, dan animasi.
Proyek tersebut dikoordinasikan oleh PT. Kinema Systrans Multimedia yang bekerja sama dengan Infinite Studios. Per Agustus 2019, jumlah tenant dan startup di NDP telah mencapai 50 perusahaan, termasuk startup dari Singapura, yaitu Glints yang merupakan startup talent recruitment.
Platform sangat dibutuhkan oleh calon pekerja maupun para pekerja yang telah lama berkarir. Baik untuk pengembangan diri maupun solusi khusus masalah ketenagakerjaan.
Indonesia dengan jumlah angkatan kerja yang sangat besar membutuhkan platform terkait dengan lapangan kerja. Terutama bagi fresh graduate yang sedang kesulitan mendapatkan pekerjaan.Â
Kebutuhan diatas ditangkap oleh startup asing yang membuat platform karier. Startup tersebut adalah Glints asal Singapura, yang baru saja mendapat keistimewaan dari pemerintah Indonesia.
Merupakan perusahaan pengembangan karier yang didirikan oleh tiga anak muda Singapura berusia 22 tahun. Ketiganya memiliki tujuan untuk membantu pemuda yang tengah mencari pekerjaan untuk bisa lebih mengembangkan dirinya serta mendapatkan lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.