Politik narasi kini menjadi senjata yang ampuh bagi politisi muda untuk merebut kekuasaan. Bahkan kekuataan narasi kini sangat menentukan ekosistem politik di Amerika Serikat dan merupakan cara yang ampuh untuk mengalahkan oligarki, jejaring pelobi dan politik dinasti.
Sejarah Indonesia sebenarnya diwarnai dengan kehebatan para aktivis muda pada awal kemerdekaan, seperti yang ditunjukkan oleh Adam Malik, sang kekek Faisal Basri.Â
Layar sejarah telah menyajikan lakon, betapa belia politisi dan pemimpin Indonesia tempo dulu. Dalam usia yang sangat belia mereka telah malang melintang, dan jatuh bangun dalam perjuangan politik. Hebatnya lagi, meski belia namun kekuatan narasi dan tradisi intelektual mereka telah mencapai tingkat kematangan.
Kita bisa membaca jejak sejarah, dalam usia yang sangat belia Soekarno sebagai intelektual publik menulis Indonesia Menggugat yang menggetarkan dunia.Â
M. Natsir menulis beberapa artikel ideologis dan kemudian dikumpulkan dalam Capita Selecta yang mencerahkan kehidupan demokrasi pada saat itu.Â
Hatta menulis Indonesia Merdeka dan sederet tulisan lainnya. Sjahrir menulis Renungan dalam Tahanan. Mereka adalah aktivis belia sekaligus intelektual publik yang benar-benar mengagumkan. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H