Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Faisal Basri, Buah Pikirnya Menjadi Pedoman Kebangsaan "The Indonesian Way"

6 September 2024   13:24 Diperbarui: 6 September 2024   19:10 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Faisal Basri sedang membela serikat pekerja dalam persidangan terkait pengupahan (dok FSP LEM SPSI)

Dalam berbagai kesempatan cucu dari Wakil Presiden RI Adam Malik itu mampu menjadi navigator bagi bangsanya dan dan mampu menciptakan problem solving kerakyatan. Namun problem solving itu kerap kali tidak disukai oleh penguasa dan kapitalis komprador.

Buku, artikel, makalah dan ulasan Faisal Basri menjadi referensi dan pedoman perjalanan Indonesia kedepan. Pemikiran dan konsepnya berbekal sejuta akal dalam mengatasi masalah bangsa sehingga bisa lebih cepat dan lebih detail. 

Itu semua bisa dikatakan sebagai The Indonesian Way yang menjadi grand strategy perekonomian serta mendorong sense of detail dari para penyelenggara negara.

Faisal Basri sedang membela serikat pekerja dalam persidangan terkait pengupahan (dok FSP LEM SPSI)
Faisal Basri sedang membela serikat pekerja dalam persidangan terkait pengupahan (dok FSP LEM SPSI)

Pemikiran Faisal Basri juga menjadi kalibrator bagi pengkaji mazhab pembangunan dan kubu-kubuan praktisi pembangunan. Seperti mazhab Widjojonomics, Habibienomics, Jokowinomics, dan sebentar lagi Prabowonomics.

Sepak terjang dan pemikiran Faisal Basri sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang membutuhkan inisiatif besar untuk menghadapi persaingan dan disrupsi teknologi, Dia juga sangat getol mendorong terjadinya regenerasi politik Indonesia kepada politisi muda. 

Menurutnya sangat ironis, justru pada era bonus demografi, regenerasi politisi muda di Indonesia belum menggembirakan akibat sistem kepartaian yang masih dicengkeram oleh nepotisme dan dinasti politik. Selain itu masih lemahnya kekuatan narasi para politisi.

Tekad dan semangat Faisal Basri untuk mewujudkan kelangsungan regenerasi dan terbentuknya narasi politik kaum muda perlu dilanjutkan. 

Karena sangat relevan dengan hasil pengukuran indeks yang dilakukan Economist Intelligence Unit Democracy Index tahun 2022 yang menempatkan Indonesia pada urutan ke-101 dari 147 negara yang disurvei dalam hal regenerasi politik.

Tren dunia menunjukkan bahwa regenerasi dan kekuatan narasi para politisi muda kian meningkat. Pemimpin bangsa di dunia saat ini semakin belia. 

Dan latar belakang pemimpin muda dunia semakin terbebas dari unsur dinasti dan nepotisme. Politisi muda dunia semakin memiliki kekuatan narasi untuk merebut kekuasaan dalam sistem demokrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun