Kasus virus berbahaya membawa implikasi yang cukup serius dalam dunia transportasi regional dan global. Ancaman Cacar Monyet dan penyakit endemik lainnya sangat potensial menyebar lewat transportasi udara.Â
Potensi itu semakin meningkat terkait masih mahalnya biaya perawatan kabin pesawat terbang yang menyebabkan beberapa maskapai penerbangan kurang memperhatikan aspek kesehatan penumpang.
 Padahal, pesawat terbang sangat potensial sebagai perantara berbagai penyakit. Mestinya wabah yang telah menjadi pandemik global segera disertai dengan perbaikan prosedur perawatan kabin pesawat terbang secara efektif.
Kabin pesawat terbang merupakan konstruksi yang cukup kompleks sehingga memerlukan perawatan dan inspeksi yang ketat. Setiap saat berbagai insiden bisa terjadi dikabin. Dari masalah ducting dari selang air conditioning yang distribusinya tidak merata atau bocor sehingga sangat mengganggu penumpang di lokasi tertentu hingga terpaparnya kabin oleh berbagai virus.
Apalagi karena faktor ekonomi, maka tingkat utilitas pesawat terus digenjot sampai titik tertinggi. Bahkan, ada maskapai penerbangan yang hanya menerapkan 25 menit di darat, termasuk loading dan unloading.
 Hal itulah yang menyebabkan buruknya usaha maskapai melakukan disinfeksi pesawat-pesawatnya dari penyakit menular terutama yang disebabkan oleh virus.
Tak bisa dimungkiri, pesawat terbang dan infrastruktur bandara sangat potensial menjadi sarang penyakit. Pada saat ini, aviation medicine dalam konteks penyakit menular dan korelasinya dengan pesawat terbang telah menjadi bahasan penting dunia dalam sepuluh tahun terakhir ini.Â
Pesawat terbang bisa menjadi pintu masuk berbagai penyakit menular. Seperti dinyatakan dalam berbagai kajian. Salah satunya adalah kajian berjudul Syndromic Surveillance; Outbreak Detection and Disease Monitoring, di Washington DC beberapa waktu yang lalu.
Berbagai titik kritis pada pesawat udara sebagai vektor penyakit antara lain ditunjukkan oleh faktor belum adanya standar internasional yang mengatur posisi tempat duduk, atau aturan yang mewajibkan perusahaan penerbangan untuk mengungkapkan berbagai informasi berkenaan dengan kesehatan penumpang kepada pejabat kesehatan.Â
Kondisinya bisa semakin fatal karena maskapai penerbangan mengoperasikan pesawatnya terlalu over sehingga kondisi di kabin pesawat kurang sehat.Â
Kasus diatas sangat bertentangan dengan rekomendasi dari Committee on Air Quality in Passenger Cabins of Commercial Aircraft yang mewajibkan sejumlah standar kenyamanan bagi penumpang di dalam kabin.