Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Peran BRIN dan Kapasitas Inovasi Daerah

10 Agustus 2024   18:45 Diperbarui: 11 Agustus 2024   02:59 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung mengamati drone dalam Inari Expo di KST Soekarno, Cibinong, Bogor | KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Peran BRIN dan Kapasitas Inovasi Daerah

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati setiap 10 Agustus merupakan momentum untuk evaluasi sejauh mana kegiatan riset dan inovasi di negeri ini. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meramaikan Hakteknas 2024 dengan menyelenggarakan Indonesia Research and Innovation (INARI) Expo 2024 dan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2024 pada 8-11 Agustus 2024 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor.

Inari Expo merupakan pameran riset dan inovasi sebagai bentuk pertanggungjawaban BRIN kepada masyarakat mengenai riset dan inovasi yang sudah dihasilkan. 

Kepala BRIN L.T. Handoko menyatakan pentingnya upaya mendorong kapasitas inovasi Indonesia melalui riset yang berdaya guna untuk masa depan Indonesia. 

Mencuat pertanyaan public, sejauh mana hasil riset dan inovasi BRIN terkait dengan penerapan di masyarakat luas. Mengingat hasil-hasil riset dan inovasi daerah selama ini tidak jelas tindak lanjutnya, bagaikan tertiup angin.

Banyak inovasi yang selama ini digeluti oleh badan inovasi daerah dan telah menyedot biaya yang cukup besar tetapi hasilnya terus tersimpan di lemari. Inovasi daerah tidak disebarkan ke masyarakat luas lewat program difusi inovasi.

Salah satu contohnya adalah hasil inovasi oleh Provinsi Jawa Barat yang beberapa tahun lalu memperoleh anugerah utama dengan tajuk Budhipura dalam acara puncak Hakteknas. Pemprov Jabar mendapat anugerah Iptek dengan nilai tertinggi di antara provinsi lainnya karena berhasil menguatkan sistem inovasi di wilayahnya.

Ternyata beberapa hasil inovasi yang meraih Budhipura tersebut tidak ada tindak lanjut dan tanpa diterapkan kepada masyarakat luas. Setidaknya pada saat itu Pemprov Jabar telah mengajukan sebanyak 17 jenis inovasi di berbagai bidang, lima jenis inovasi di antaranya berhasil menelurkan Budhipura. Antara lain inovasi peningkatan pembibitan ikan patin, rekayasa bibit unggul kopi, indigofera pakan ternak sapi, bibit lele sangkuriang dan rekayasa genetik ayam.

Anugerah Budhipura mestinya bisa berkelanjutan dan semakin pesat jika terdapat SDM terbarukan yang cukup dalam berbagai bidang kehidupan. Yakni SDM yang mumpuni dalam bidang Iptek dan proses inovasi. 

SDM terbarukan menurut Presiden RI ketiga B.J. Habibie memiliki daya kreatif dan inovasi yang lebih unggul dari generasi sebelumnya. Keniscayaan pertumbuhan ekonomi dunia dan masalah krusial kemasyarakatan membutuhkan bermacam inovasi sebagai solusinya.

Oleh sebab itu setiap daerah harus terus mengembangkan kapasitas iptek dan inovasi daerah. Khususnya dengan mencetak SDM terbarukan yang memiliki kompetensi dan gigih berinovasi di berbagai bidang. Tidak jarang proses inovasi sangat terkait dengan perkembangan global. Oleh sebab itu perlu juga mencetak SDM terbarukan dengan mengirimkan pemuda daerah untuk kuliah ke luar negeri guna mendukung penguasaan iptek dan kapasitas inovasi.

Proses inovasi bisa berupa teknologi tepat guna yang berbasis sumber daya lokal. Tetapi juga bisa terkait dengan teknologi tinggi atau hi-tech yang berkembang di luar negeri. 

Beberapa inovasi teknologi yang berhasil memenangkan Budhipura tergolong teknologi tepat guna. Yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas hasil panen masyarakat. Teknologi tepat guna itu sangat bermanfaat karena mampu melipatgandakan produktivitas dan mendongkrak penghasilan masyarakat luas.

Presiden Jokowi mengingatkan kepada semua pihak agar menyiapkan SDM usia produktif dengan baik. Oleh sebab itu perlu menyiapkan sebanyak mungkin SDM terbarukan. Baik SDM yang menggeluti hi-tech atau teknologi canggih maupun teknologi tepat guna yang sangat dibutuhkan oleh usaha rakyat. Untuk mencetak dua kategori SDM teknologi tersebut dibutuhkan program yang progresif dan luar biasa.

Presiden Joko Widodo memilih Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) karena sosok ini sejak usia belia sudah berkecimpung dalam dunia ilmiah remaja. Setelah malang melintang sebagai peneliti remaja, LT Handoko mendapat beasiswa dari Menteri Ristek B.J. Habibie lewat program OFP IV untuk melanjutkan studi di Universitas Kumamoto Jepang. Kemudian meraih gelar Master hingga Doktor di Universitas Hiroshima Jepang dalam bidang fisika.

Sebagai catatan dasar hukum pembentukan BRIN adalah UU nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) sebagaimana telah diubah dalam UU nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dari segi struktur, BRIN diproyeksikan menjadi satu-satunya lembaga yang melakukan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan di pemerintah.

Kepala BRIN yang pertama ini diharapkan mampu menjaga warisan Presiden ketiga RI B.J. Habibie. Baik yang berbentuk lembaga ristek, wahana industri, maupun yang berbentuk pemikiran terkait transformasi teknologi dan industri. Sejarah telah mencatat perjuangan yang luar biasa dari B.J. Habibie agar bangsa Indonesia pandai mencari terobosan guna meningkatkan nilai tambah produk nasional.

BRIN perlu mewarisi spirit B.J. Habibie yang menekankan perlunya langkah cepat untuk mendorong Industri dengan produk yang memiliki nilai tambah besar saat dijual ke pasaran. Salah satu cara agar produk tersebut bisa memiliki nilai tambah yang signifikan adalah dengan memanfaatkan teknologi yang tepat.

Pada prinsipnya BRIN dibentuk untuk menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan (Litbang Kirap) serta invensi dan inovasi nasional. BRIN memiliki peran mewujudkan sistem dimana riset itu saling terintegrasi. Selama ini ada begitu banyak badan riset, namun semuanya jalan masing-masing. Belum ada yang menjadi integrator dari hulu ke hilir.

Kini inovasi menjadi faktor yang penting untuk mendongkrak kinerja ekspor dan investasi. Faktor inovasi adalah jawaban atas paradoks, mengapa kapasitas dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia jauh lebih besar, namun kinerja ekspor dan nilai investasi masih kalah dengan negara tetangga. 

Volume ekspor Indonesia sebagian besar dari sektor industri pengolahan yang bernilai tambah kecil karena kurang inovatif. Celakanya, industri pengolahan banyak memakai bahan baku impor.

Ada daerah yang telah melakukan terobosan investasi yang mengedepankan inovasi. Seperti contohnya inovasi yang membantu pihak investor dalam menganalisis potensi daerah dan melakukan keputusan investasi. BRIN mesti mampu mengelola dan mengembangkan secara progresif kapasitas inovasi nasional dan daerah. Otoritas juga bertanggung jawab terhadap percepatan difusi inovasi segala lini serta melakukan literasi dan edukasi.

Sistem inovasi sebenarnya mencakup basis iptek (termasuk di dalamnya aktivitas pendidikan, aktivitas litbang, dan rekayasa), basis produksi (meliputi aktivitas-aktivitas nilai tambah bagi pemenuhan kebutuhan bisnis dan non bisnis serta masyarakat umum), dan difusinya dalam masyarakat serta proses pembelajaran yang berkembang.

Eksistensi BRIN harus mampu mensinergikan tiga unsur utama dalam sistem inovasi. yakni, pertama unsur kelembagaan (litbang, pendidikan, industri, intermediasi, keuangan atau perbankan). Unsur kedua adalah jejaring kelembagaan sistem inovasi. Dan unsur yang ketiga adalah instrumen Kebijakan berupa perangkat hukum dan peraturan yang mengatur tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI), pembiayaan inovasi (seperti misalnya modal ventura), pengelolaan risiko teknologi, standardisasi dan sertifikasi. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun