Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Hakteknas, Urgensi Museum dan Wisata Dirgantara di Kota Bandung

9 Agustus 2024   10:56 Diperbarui: 10 Agustus 2024   13:16 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badan pesawat N-250 Gatotkaca diangkut truk menuju museum TNI AU di Yogyakarta. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Hanggar di KP-II PT DI membentang dari timur ke barat hingga lima kilometer di dalamnya merupakan lorong produksi pesawat terbang dan produk lainnya secara sistemik. Begitu masuk di pintu gerbang di ujung timur para pengunjung langsung memasuki hanggar yang berisi material bahan baku pembuatan pesawat terbang yang berupa aneka jenis aluminium alloys. Berbagai treatment material bisa dilihat di hanggar ini. Kemudian pengunjung berjalan ke arah barat menuju hanggar fabrikasi yang berisi mesin-mesin CNC, metal forming, bonding and composite, dan lain-lain. Berbagai komponen dan struktur pesawat dibuat disini. Terlihat unjuk kerja mesin CNC yang mampu memotong balok-balok alumunium menjadi komponen struktur pesawat. 

Kemudian komponen-komponen yang jumlahnya ratusan ribu item itu diintegrasikan dalam hanggar final assembly. Disamping hanggar fabrikasi terletak Gedung Pusat Teknologi yang merupakan "sarang" insinyur teknik penerbangan. Di gedung ini pengunjung bisa melihat desain struktur pesawat terbang dengan program komputer CATIA dan analisa kekuatan berbasis finite element model dengan NASTRAN. Selain itu juga bisa dilihat berbagai pengujian pesawat terbang baik ground test maupun flight test yang melibatkan berbagai sensor untuk mengetahui karakteristik beban dan performance pesawat terbang.

Di Belakang KP-II terdapat fasilitas uji terbang pesawat dan helikopter yang dikontrol oleh menara MOCR. Wisata teknologi pesawat terbang merupakan sarana edukasi yang bisa menggugah kemandirian bangsa.

Potensi wisata dirgantara dan Iptek di Jawa Barat belum dipromosikan secara optimal. Sehingga masih banyak yang "tercecer" atau hanya diketahui oleh sedikit orang. Perlu menghidupkan kembali wisata udara di Bandung yang pada waktu lalu diselenggarakan oleh Fasida ( Federasi Aero Sport Indonesia Daerah ) dengan menggunakan pesawat kecil contohnya jenis Cessna 185, Cessna 172, 182, PZL Gelatik dan lain-lainnya. Dengan paket wisata itu kita bisa terbang melihat eksotisme kota Bandung dan sekitarnya dari udara. (TS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun