Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Olimpiade 2024, Momentum Debirokratisasi dan Pengembangan Teknologi Olahraga

26 Juli 2024   10:16 Diperbarui: 27 Juli 2024   06:13 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden terpilih Prabowo Subianto baru saja melakukan kunjungan kerja ke Prancis dalam rangka pertemuan dengan Presiden Prancis H.E. Mr. Emmanuel Macron. Setibanya di Istana Elysee, Prabowo disambut jajar kehormatan dan diberi sambutan hangat secara langsung oleh Presiden Macron.

Dalam kesempatan ini Prabowo juga menyampaikan selamat kepada Prancis yang menjadi tuan rumah dalam acara Olimpiade 2024 yang berlangsung dari 24 Juli hingga 11 Agustus 2024.

Prabowo menyatakan bahwa Olimpiade di Paris akan sukses besar, mampu menampilkan bakat luar biasa dari para atlet dari seluruh dunia dan menyatukan negara-negara dalam semangat persahabatan dan kompetisi yang sesungguhnya.

Selama ini Prancis sangat terkemuka dalam hal pengembangan riset dan teknologi untuk olahraga. Berbagai inovasi peralatan olahraga hingga infrastruktur stadion juga banyak dihasilkan oleh Prancis. 

Salah satu Perusahaan Prancis yang terkemuka dalam pengembangan teknologi olahraga adalah Dassault Systemes. Perusahaan Prancis ini telah menghasilkan inovasi yang luas dalam hal peralatan olahraga, infrastruktur gedung atau stadion, dan simulasi olahraga.

Keniscayaan pemerintahan mendatang di bawah Presiden Prabowo mesti melakukan transformasi olahraga untuk semua cabor. 

Selama ini dunia olahraga di Indonesia terlalu ruwet organisasi dan banyak bosnya. Mulai dari Menpora, KONI, KOI, Satlak Prima, sehingga menjadi tidak jelas siapa yang harus berbuat apa. Oleh sebab itu perlu debirokratisasi olahraga agar prestasi atlet terdongkrak.

Dalam dunia olahraga faktor ketidakpastian sangat besar sehingga perlu melibatkan Iptek untuk memperkecil ketidakpastian itu dengan usaha yang terukur. Serta mengetahui strategi para pesaing Indonesia dengan sistem kepelatihan modern serta ilmu keolahragaan (sport science).

Sejarah menunjukkan bahwa olahraga merupakan media perjuangan dan sarana pemersatu bangsa. Kini olahraga menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan manusia. Selain untuk membangun karakter dan kualitas SDM bangsa, kini olahraga sudah menjadi entitas ekonomi dan industri dengan nilai tambah yang signifikan.

Olimpiade Prancis sebaiknya dijadikan momentum untuk evaluasi dan pengembangan SDM terkait dengan olahraga. Yang meliputi SDM yang menyandang predikat atlet atau olahragawan maupun SDM teknologi yang terkait atau mendukung pengembangan sistem dan industri peralatan olahraga.

Terpuruknya prestasi olahraga nasional merupakan indikasi ada persoalan serius terkait etos kerja dan kualitas SDM bangsa ini. Idealnya olahraga berfungsi untuk transformasi mental bangsa yang bisa membuahkan daya saing dan budaya unggul.

Untuk itulah perlu langkah debirokratisasi olahraga Indonesia agar tidak mengalami kelangkaan prestasi terus menerus. 

Debirokratisasi pada prinsipnya membebaskan atlet cabang olahraga dari belitan birokrasi dan politisasi. Dan selanjutnya mengembangkan profesionalitas atlet dan pengurus cabang olahraga sesuai dengan tren global.

Saatnya pemerintah pusat dan daerah menata event olahraga menjadi daya ungkit ekonomi untuk mensejahterakan rakyat. Olahraga sudah menjadi entitas ekonomi dan industri yang melibatkan partisipasi masyarakat luas dengan effort dan dana yang luar biasa.

Olahraga menjadi sarana padat karya produktif. Intensitas padat karya produktif itu akan semakin membesar searah dengan bergulirnya bermacam kompetisi atau liga. P

adat karya produktif terkait dengan industri peralatan olahraga, atribut, kaos, souvenir, hingga media iklan dan promosi pertandingan. Selain itu pembangunan stadion baru atau perawatan stadion lama hingga di tingkat desa bisa menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Kini birokrasi olahraga terlalu gemuk kepengurusan cabor yang membentang luas dari KONI Pusat hingga daerah. Cabor selama ini banyak dijabat para politisi dan pengusaha yang kurang makan asam garamnya olahraga. Menurut logika dan prospek kedepan mestinya pejabat olahraga beserta jajaran penting lainnya dijabat oleh mantan atlet yang pernah mengukir prestasi olahraga dunia serta menjadi maestro yang menyimpan segudang prestasi yang membanggakan.

Keterpurukan prestasi olahraga nasional juga karena masih lemahnya sistem kompetisi olahraga karena masih langkanya SDM yang berkualitas yang mampu mengelola jalannya kompetisi. Adanya kompetisi olahraga juga bisa meningkatkan angka GDP suatu negara yang menjadi tuan rumah.

Meskipun banyak dana yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan, namun dari hasil penjualan tiket dan jumlah wisatawan olahraga yang membelanjakan uangnya maka keuntungan ekonomi bisa diraih. Hal ini terbukti ketika Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia, GDP negara tersebut meningkat 1,5 persen.

Selain untuk membangun karakter bangsa olahraga sudah menjadi entitas industri yang memiliki nilai tambah yang signifikan. Meskipun prestasi olahraga secara nasional belum menggembirakan, namun negeri ini harus bisa mengembangkan riset dan industri peralatan olahraga. 

Apalagi dengan diberlakukannya pasar bebas maka industri peralatan olahraga dalam negeri utamanya yang tergolong usaha kecil telah terancam serbuan produk dari negara ASEAN dan Tiongkok.

Teknologi printing 3D untuk peralatan olahraga oleh Dassault Systmes  (sumber : 3ds.com )
Teknologi printing 3D untuk peralatan olahraga oleh Dassault Systmes  (sumber : 3ds.com )

Tantangan pengembangan olahraga di masa depan diwarnai dengan kemampuan suatu bangsa melakukan riset di bidang olahraga. Ristek tersebut juga akan menumbuhkan industri olahraga serta melakukan banyak kegiatan eksperimental yang melibatkan ahli teknik dan laboratorium.

Perkembangan peralatan olahraga sangat dinamis berbanding lurus dengan perubahan dalam ilmu olahraga yang berlangsung secara cepat. Riset yang dilakukan oleh industri peralatan olahraga sekarang ini terfokus untuk mewujudkan faktor Personal Protective Equipment (PPE). 

Tujuan riset untuk mengidentifikasi karakteristik PPE yang penting bagi para atlet. Serta untuk memastikan kebutuhan mereka dan menganalisis secara kualitatif maupun kuantitatif selama atlet bermain dalam pertandingan.

PPE sangat terkait dengan berbagai aspek seperti faktor ergonomi, psikologi, dan ilmu olahraga. Riset dan industri peralatan olahraga dunia telah mengalami lompatan yang luar biasa berkat persenyawaan dengan kemajuan teknologi virtual dan simulasi. 

Hal itu terlihat dengan desain peralatan olahraga melalui riset yang melibatkan teknologi canggih. Seperti penggunaan perangkat desain dari perusahaan Prancis terkemuka Dassault Systemes yang terdiri dari aplikasi, layanan, dan metodologi yang membahas kebutuhan unik pelanggan di industri peralatan olahraga.

Perangkat Dassault Systemes didedikasikan untuk mendukung inovasi yang luas dalam hal peralatan olahraga, infrastruktur gedung atau stadion, dan simulasi olahraga. Selain itu teknologi virtual diatas dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja peralatan atletik mulai dari sepatu lari hingga pakaian atlet.

SDM Indonesia perlu magang dan transfer teknologi pada perusahaan multinasional seperti Dassault Systemes. Itu tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja atlet nasional saja, tetapi juga bisa membantu meningkatkan tingkat kepuasan penonton dalam stadion. 

Seperti penerapan teknologi Virtools yang diterapkan pada beberapa stadion di Eropa yang memungkinkan penonton melakukan tour virtual tiga dimensi dalam stadion secara real-time. Teknologi itu membuat penonton bisa memilih sudut pandang yang strategis tanpa tergantung pada posisi tempat duduk. (TS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun