Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kesiapan SPBU Antisipasi Gejolak Akibat (Rencana) Pembatasan BBM Subsidi

11 Juli 2024   17:59 Diperbarui: 12 Juli 2024   13:38 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya masalah mutu bahan bakar bensin pada era sekarang ini dari sisi proses produksi tidak ada lagi kendala yang berarti. Pada prinsipnya mutu tersebut terkait dengan masalah oktan. Istilah oktan berasal dari oktana (C8). 

Dari molekul penyusun bensin, oktana memiliki sifat kompresi paling bagus karena dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan. Tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.

Sebagai contoh Bensin dengan bilangan oktan 87, berarti bensin tersebut terdiri dari 87 % oktana dan 13 % heptana Bensin ini akan terbakar secara spontan pada angka tingkat kompresi tertentu yang diberikan. Sehingga hanya diperuntukkan untuk mesin kendaraan yang memiliki rasio kompresi yang tidak melebihi angka tersebut. 

Untuk meningkatkan bilangan oktan biasanya ditambahkan zat aditif seperti tetra etil lead pada bensin. Prosedur penambahan zat aditif inilah yang sangat riskan terkait dengan mutu bensin dan aspek lingkungan. Seperti dampak penambahan lead (timbal) bisa menyebabkan pencemaran udara yang serius sehingga lead sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin. 

Begitu juga dengan penambahan MTBE yang berasal dari etanol. juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air. Sehingga jika terjadi kebocoran pada storage tank bensin di SPBU lalu mencemari air tanah akan sangat berbahaya bagi kehidupan.

Dalam domain teknik mesin, bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya.

Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.

Zat aditif dapat melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya perawatan. Jika pencampuran zat aditif tidak tepat, akan terjadi gangguan yang disebabkan oleh gelembung-gelembung gas didalam karburator. Hal ini disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin. 

Gelembung gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup sistem bahan bakar. Secara teknis mesin otomotif modern memerlukan bahan bakar dengan bilangan oktan antara 90 dan 140. Semakin tinggi rasio penekanan (compression) maka diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula.

Program pembatasan BBM bersubsidi dengan bermacam cara semuanya mengandung kerumitan dan potensi untuk diselewengkan. Pembatasan berdasar kapasitas mesin, atau berdasar tahun produksi maupun berdasarkan pengelompokan wilayah, semuanya mengandung kompleksitas dan biaya yang tinggi untuk operasionalnya.

Untuk mengatasi rumitnya mekanisme pembatasan tidak mungkin dilakukan secara manual oleh petugas SPBU. Karena hal itu sangat rawan dan berpotensi ricuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun