Bandung Digital Valley, Ruang Kerja Bersama Suburkan Talenta Anak Bangsa

Pada tahun 2012, saat itu eranya teknologi 2.0 saya mulai menggunakan ruang kerja bersama yang menurut pendapat saya hingga saat ini belum ada tandingannya. 

Coworking space itu suasananya sangat asyik, inspiratif, udaranya sejuk, pemandangannya indah menawan. Dan gratis lagi. Lebih dari itu kita bisa mendapatkan berbagai fasilitas dan bimbingan dari PT Telkom Indonesia.

Waktu itu saya bergiat di perusahaan rintisan (startup ) yang berkecimpung dalam inovasi teknologi penyiaran dan kebetulan mendapat bantuan dari Program Indigo PT Telkom.

Masih terbayang dari ruang kerja bersama itu kita bisa melihat Kota Bandung dari ketinggian. Terlihat jelas pesawat terbang yang sedang take off atau landing di Bandara Husein Sastranegara. Nama Coworking Space milik Telkom tersebut adalah Bandung Digital Valley (BDV).

BDV adalah gedung yang disediakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia untuk umum khususnya para startup business yang ingin berkarya dalam bidangnya masing-masing. Berbagai fasilitas dapat ditemukan di sini yaitu : Co-working Space, Meeting Room, Gadget Room, dan menyediakan lounge dan caf.

Nah buat anda yang bosan dengan suasana kantor, bisa coba bekerja di sini dan segera daftar jadi anggota. BDV memiliki misi sebagai inkubator startup dan co-working space atau tempat kerja bersama, baik umum maupun perusahaan. 

Setiap tahunnya, ada 2 kali batch inkubasi bisnis dengan total hingga 20 startup/batch. Startup yang terpilih nantinya akan dibimbing oleh coach atau mentor yang sudah sukses dengan bisnis di bidang teknologi.

Ruang kerja bersama di BDV sejak dulu sudah gratis, namun harus mendaftar sebelumnya secara online. BDV terletak di Menara Bandung Digital Valley Lantai 4, di daeraH Gegerkalong Hilir Sukarasa, Sukasari, Kota Bandung. 

Menjadi tempat yang nyaman untuk bekerja khususnya di bidang pengembangan teknologi startup. Apalagi saat ini startup mulai menjadi tren di kalangan penggiat teknologi dan generasi muda. Selain itu, tempat ini juga dapat menjadi tempat favorit mahasiswa untuk berdiskusi dengan berbagai topik.

Eksistensi BDV sejak didirikan memiliki peran strategis untuk menyuburkan berbagai talenta anak bangsa. Tak heran jika tempat ini menjadi magnet bagi mereka yang mulai menggeluti startup dalam bidang apa saja. 

Misi Bandung Digital Valley adalah mewadahi startup dan memfasilitasi warga negara yang kreatif dan inovatif untuk saling bekerja sama dan mengembangkan diri, BDV lebih cocok disebut sebagai coworking space dan digital startup incubator yang berada di Kota Bandung.

Ilustrasi Co-Working Space BDV  (sumber: tourbandung.co.id) 

Infrastruktur yang dibangun oleh PT Telkom ini dibuka tahun 2012 sebagai bentuk nyata untuk terus menumbuhkan kreativitas warga bangsa khususnya pengembangan industri digital. Disini para penggiat startup berpeluang mendapatkan program-program inkubator dan accelerator startup digital Indonesia mulai dari tahap pra inkubasi sampai pada urusan pendanaan. 

Bandung Digital Valley menyediakan beberapa fasilitas yang didesain nyaman dan akan membuat kita tidak mudah jenuh ketika bekerja.

Co-working space dapat dipakai oleh member secara gratis, tetapi harus terlebih dahulu melakukan registrasi pada laman BDV. 

Dilengkapi lounge yang merupakan tempat duduk yang nyaman ditempati untuk menghalau kejenuhan ketika lelah bekerja atau hanya sekedar berbincang-bincang dengan teman kerja, tamu, ataupun teman.

Ada juga caf yang menyediakan kopi panas yang diproduksi langsung dari mesin kopi. Jadi, kopi yang kita nikmati masih fresh yang akan terasa aroma kopinya. 

Selain itu, cafe ini juga menyediakan makanan sambil menikmati pemandangan kota Bandung dari perbukitan. BDV dilengkapi dengan meeting room, tempat ini dipakai oleh pihak internal seperti Startup Indigo, Telkom, dan pihak manajemen. Biasanya tempat ini digunakan sebagai tempat workshop, meeting, atau hal lainnya yang bersifat privat.

Kita bisa menggunakan atau sekedar melihat Creative Desk.Pada area creative desk menjadi tempat startup indigo yang sedang mengalami inkubasi. 

Pada area ini terdapat fasilitas seperti loker, imac, tv, printer, yang bisa digunakan oleh startup untuk menunjang pekerjaan. Dilengkapi juga Gadget Room, pada area ini kita akan menjumpai beberapa gadget, yang bisa digunakan untuk menguji produk atau karya inovasi startup yang sedang dikembangkan. Tersedia juga perpustakaan yang berisi buku-buku yang dapat menunjang karya inovasi dan proses kreatif kita.

Komitmen PT Telkom untuk membantu proses kreatif dan karya inovasi anak bangsa perlu mendapat pujian. Apalagi pada saat ini Telkom sedang getol menjaring karyawan muda dari generasi Z dan milenial yang memiliki talenta jempolan. 

Langkah PT Telkom sangat agresif dalam menjaring talenta-talenta pemuda untuk dikembangkan lebih lanjut perlu disertai dengan platform yang memadai. Indonesia membutuhkan platform untuk menghadapi perang talenta yang terus berkecamuk di seluruh Planet Bumi.

PT Telkom menjadi model yang ideal untuk merekrut kaum muda sebagai karyawannya. BUMN tersebut kini membuka tiga kategori lowongan kerja utama untuk posisi calon karyawan yang direkrut. 

Ketiga posisi tersebut adalah developer, desainer dan analis data. Semua posisi diatas untuk menghadapi kondisi global yang kini memasuki era talent war.

Ilustrasi ruang kerja bersama BDV  ( sumber : tourbandung.co.id) 

Posisi karyawan baru di bidang developer untuk mencari sosok yang punya visi untuk melihat apa yang menjadi kebutuhan. Desainer dicari sosok yang bisa membuat produk menjadi kebutuhan. Analis data kalau di industri telekomunikasi dan teknologi informasi membuat bagaimana data-data itu bisa bicara.

Telkom bertekad mengalokasikan anggaran 1 triliun rupiah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Alokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk rekrutmen, pelatihan dan kegiatan lain untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM.

Kehadiran milenial dan Gen Z dalam perusahaan merupakan keniscayaan. Kini semakin banyak perusahaan yang menggelar kompetensi yang mengharuskan karyawan mencari ide-ide baru yang inovatif. Data demografi Indonesia menunjukan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU tentang kepemudaan dengan rentang usia antara 16-30 tahun, berjumlah 24,5 persen dari total penduduk Indonesia.

Kini banyak kaum muda yang frustrasi karena terbatasnya ruang kreativitas. Ada tiga karakter dan kapasitas yang perlu dikapitalisasi setiap generasi muda untuk memenangi perang talenta yang berkecamuk dalam tataran global. Pertama, diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas dan kepribadian yang ulet. 

Kedua, kapasitas intelektual dan daya kreativitas yang yang terus diperbarui. Ketiga, karakter kepemimpinan yang peduli sosial dan profesional dibidangnya.

Pemerintah mendatang, yakni pemerintah pusat dan daerah perlu memperkuat strategi untuk membangun ruang kreatif khususnya ruang kerja bersama yang nyaman dan asyik dengan biaya gratis. 

Keniscayaan, Indonesia membutuhkan sebanyak banyaknya tokoh muda inovatif untuk menuju kejayaan bangsa. Inovasi segala bidang profesi dan keanekaragaman budaya. Baik inovasi tingkat dunia maupun tingkat lokal yang memiliki arti strategis dalam kehidupan berbangsa. (TS)