Garuda dan Puntung Berapi
Lahir awal Juni
Garuda kini sibuk mencari kuntum Melati
Tuk hiasi sanggul Pertiwi
Garuda kaget setengah mati
Pertiwi ternyata minta puntung berapi
Tuk energi revolusi yang sedang mati suri
Revolusi belum selesai, kata Bung Karno yang lahir enam Juni
Pertiwi menangis pilu, taman sari demokrasi kini bubrah
Ulah Petruk raja kemaruk, semua penjuru kuasa dijarah
Anak muda diglembuk, oposisi dibikin mati langkah
Keranjingan tari jaran goyang, katanya korupsi itu berkah Â
Kesadaran nasional hilang, budi utomo langka
Pertiwi menjerit menangis pilu
Memanggil Thomas Paine
Pelaku sejarah dengan julukan puntung berapi Amerika Serikat
Produsen terbesar postulat pikiran sehat
Wahai puntung berapi
Engkaulah belia ajaib, penulis pamflet terbesar
Agitator budiman, provokator putih
Inspirator utama jalannya revolusi negeri Paman Sam.
Jerit tangis Pertiwi ditelan ruang dan waktu
Ditengah isak tangis dan kepiluan Pertiwi, Garuda tawarkan kuku tajam tak bertepi
Pengganti puntung berapi
Belia ajaib, generasi Z anak kandung gerakan reformasi
Siap ganyang koruptor dengan bermacam agenda aksi
Pertiwi berseru penuh harap
Belia ajaib bersiap memikul kembali tugas sejarahnya
Berselempang spirit El Pueblo Unido Hamas Serra Versido,
Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan
Rancakekek, 1 Juni 2024
*)
tari jaran goyang = jenis tarian pemikat asmara
diglembuk = dibujuk rayu dengan kalimat bombastis
bubrah = rusak