Proses asesmen ASN yang akan dipindahkan ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur dimulai dengan pemetaan/penilaian potensi dan kompetensi (talent mapping). Talent mapping perlu disertai dengan uji psikotes yang lebih detail, karena motivasi untuk pindah ke ibu kota baru sebagian besar kalangan masih berat hati. Diprediksi akan banyak ASN yang justru mengundurkan diri jika harus pindah ke IKN.
Postur birokrasi untuk IKN Nusantara sebaiknya hasil rekrutmen baru yang berasal dari generasi milenial. Untuk itu perlu menekankan profile assessment dan psikotes yang lebih komprehensif. Hal itu untuk mengetahui sejauh mana motivasi dan etos kerja calon ASN itu.
Postur SDM adalah kunci kemajuan untuk Indonesia. Kinerja ASN IKN mesti bermuara terhadap produktivitas nasional. Ukuran kinerja dan bobot pekerjaan bagi ASN perlu dirumuskan sebaik-baiknya. Selama ini kinerja ASN belum terukur secara tepat. Padahal, di negara maju sudah dirumuskan standar kinerja ASN secara rinci. Sedangkan untuk ASN di negeri ini baru sebatas kode etik yang sangat normatif dan belum terukur secara detail.
IKN Nusantara harus bisa menjadi poros bangsa Indonesia untuk mencari terobosan guna meningkatkan nilai tambah produk nasional serta mencari alternatif pasar baru. ASN yang bertugas di IKN Negara akan berperan sebagai ujung tombak bangsa untuk membenahi secara detail nilai tambah aneka produk nasional.
Postur ASN Nusantara sebaiknya didominasi kalangan muda yang memiliki mental agility dan berbudaya inovasi. Tantangan ASN IKN di masa depan adalah mewujudkan keunggulan sektor manufakturing nasional dengan menerapkan standarisasi dan peningkatan kapabilitas teknologinya. Masih rendahnya kapasitas nasional yang digarap dengan proses nilai tambah yang layak kini menjadi keprihatinan bangsa.
Semua negara sedang berlomba-lomba memanfaatkan teknologi terkini, antara lain dengan tajuk Industri 4.0 demi untuk mendapatkan nilai tambah sebesar-besarnya dan seefisien mungkin terhadap produk industrinya. Pada hakekatnya factory 4.0 atau pabrik cerdas yang saat ini sedang menjadi perhatian besar dunia adalah untuk mendapatkan nilai tambah yang paling ideal.
Mewujudkan IKN sebagai megapolitan mesti disertai dengan membentuk postur SDM IKN Nusantara dan Keanekaragaman profesi. Bahkan jenis-jenis profesi yang selama ini digeluti warga bangsa dan hampir musnah, maka profesi itu perlu direstorasi atau dimodernisasi sesuai dengan kemajuan zaman.Â
Beberapa jenis profesi yang diambang kemusnahan seperti pengrajin tradisional, seni tradisi, tukang kayu, pembuat makanan tradisional yang pernah eksis di Indonesia, perlu dihidupkan lagi di IKN Nusantara agar kota ini menjadi representative/miniaturnya Indonesia seperti halnya Jakarta. Perlu program transmigrasi untuk merekrut dan memindahkan para petani dan peternak, serta berbagai komunitas kebudayaan ke IKN.
Pemindahan ASN ke IKN tentunya tidak semudah membalik tangan. Karena masih banyak yang ragu bahwa keluarga ASN yang dipindahkan ke IKN apakah bisa hidup nyaman seperti halnya di Jakarta.Â
Kedatangan ASN yang notabene adalah kelas menengah akan mendorong perubahan lanskap sosial dan transformasi ekonomi di IKN, disamping problem ekologis terkait deforestasi di pulau Kalimantan.