Presiden Prabowo Subianto tentunya sudah memiliki mekanisme dan cara untuk melakukan Fit and Proper test untuk memilih sosok menteri yang akan menjadi pembantunya. Presiden terpilih tentunya juga memiliki pedoman kebangsaan "The Indonesian Way" sebagai jalan untuk menuju negeri harapan yang dicita-citakan oleh para pendiri RI. Jalan Sudirman merupakan manifestasi The Indonesian Way sebagai bentuk kekaguman Prabowo terhadap Panglima Besar Sudirman. Terlebih perjalanan Indonesia ke depan sangat membutuhkan gaya manajemen pemimpin negara yang mampu mengelola pemerintahan lebih cepat dan lebih detail. Diharapkan "Jalan Sudirman" menjadi grand strategy perekonomian serta mendorong sense of detail dari para penyelenggara negara.
Jalan Sudirman yang merupakan The Indonesian Way yang digariskan oleh Presiden Prabowo tentunya sarat spirit daya juang bangsa dan solusi kebangsaan. Harus bisa menjadi nilai kebangsaan yang diakselerasi sense of detail dari para birokrasi pemerintahan, mulai dari menteri hingga pejabat daerah. Signifikansi Sense of detail adalah untuk menetapkan milestones pembangunan dengan baik lalu menjalankannya secara meyakinkan, cepat dan efisien.
Nilai-nilai "Jalan Sudirman" diharapkan bisa menjadi navigator untuk mengatasi stagnasi program dan menggenjot produktivitas bangsa. Navigator itu juga bisa mewujudkan Indonesia incorporated yang berdaya inovasi dan memiliki daya saing global. Pada prinsipnya sistem pemerintahan dan sumber daya masa depan sedang menuju sistem yang saling terkait dan dilengkapi bermacam aplikasi cerdas. Sistem tersebut membuat gaya kepemimpinan semakin artikulatif dan efektif. (TS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI